“Ada beberapa hal yang terjadi – mereka mungkin menggunakan 'pelepasan spasial dari penyamaran', yang merupakan kemampuan untuk membedakan antara sinyal audio yang datang dari arah yang berbeda."
“Atau ada 'comodulation release from masking' yang merupakan kemampuan untuk membedakan antara sinyal dan noise."
Kebisingan Alami
Kebisingan adalah komponen alami dari sebagian besar lingkungan, dan hewan yang mengandalkan suara untuk berkomunikasi berevolusi dengan adanya tingkat kebisingan variabel yang dihasilkan oleh sumber fisik dan biologis.
Peningkatan tingkat kebisingan dapat menutupi sinyal hewan dan mengurangi jangkauan komunikasinya. Namun, banyak spesies dapat mempertahankan komunikasi yang efektif dalam kondisi kebisingan tinggi dengan memodifikasi karakteristik akustik dari sinyal mereka.
Misalnya, ketika kebisingan meningkat, beberapa hewan meningkatkan tingkat sumber suaranya, fenomena yang dikenal sebagai efek Lombard, untuk mempertahankan kelebihan sinyal di atas kebisingan latar belakang.
Sehingga penerima potensial masih dapat mendeteksi dan mendekode sinyal mereka dengan benar, menurut para peneliti.
Dalam beberapa ratus tahun terakhir, aktivitas manusia telah menciptakan kebisingan tambahan yang secara substansial mengubah pemandangan suara di banyak wilayah di dunia.
Sementara beberapa spesies mungkin dapat menggunakan strategi yang sama yang dikembangkan dalam kondisi kebisingan alami. Tujuannya untuk mengatasi kebisingan tambahan yang dihasilkan oleh sumber antropogenik, yang lain tidak bisa.
Dalam hal ini, proses penting dapat terganggu. Misalnya, kebisingan antropogenik telah terbukti mengganggu proses mencari makan, interaksi induk-anak, perilaku anti-predator, reproduksi dan perilaku sosial.
Di lautan, di mana isyarat visual hanya dapat digunakan dalam jarak pendek, banyak spesies mengandalkan suara untuk memenuhi tugas-tugas penting.
Source | : | University of Queensland,Proceedings of the Royal Society B |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR