Tubuh yang berkeringat dan kehilangan energi tidak menjadi lemas karena sup ini. Sup ini wajib dihidangkan pada tiga hari istimewa di musim panas yaitu chobol, jungbok, dan malbok yang merupakan tiga hari terpanas dalam setahun. Sebuah buku medis kuno mencatat ginseng berkhasiat menambah energi pada tubuh dan menenangkan mental manusia.
Lalu kapan ginseng pertama kali populer digunakan dalam sejarah Korea?
Seperti yang dikatakan raja Yeongjo, seorang raja Kekaisaran Korea yang hidup pada abad 18 di akhir masa dinasti Joseon. Yeongjo terkenal hidup lama. Rahasia umur panjangnya dikatakan adalah ginseng. Namun, sebelum masa dinasti Joseon budaya menyegarkan diri dan memanfaatkan ramuan revitalisasi seperti ginseng, bisa dikatakan tidak umum.
Sebuah sumber mengatakan, sebenarnya sejak masa periode Silla Kekaisaran Korea, ginseng sudah digunakan untuk mengatasi kelelahan dan pencegahan penyakit. Akan tetapi baru pada abad ke-18 teknik penanaman ginseng era dinasti Joseon memungkinkan untuk melakukan penanaman ginseng secara luas.
Baca Juga: Taejong, Kaisar Paling Kejam dari Dinasti Joseon Kekaisaran Korea
Baca Juga: Hwarang, 'Kesatria Berbunga' yang Mematikan Sebelum Kekaisaran Korea
Baca Juga: Naeuiwon, Cermin Sejarah Pengobatan Kekaisaran Korea Dinasti Joseon
Untuk mendapatkan kualitas ginseng yang bagus, jenis tanah dan cuaca sangat berpengaruh. Tidak heran jika pada masa itu ginseng menjadi makanan bagi raja dan kalangan bangsawan.
Yeongjo memiliki perhatian khusus pada pertanian. Rakyatnya dididik untuk menguasai ilmu pertanian, ia membagikan Buku Teknik Pertanian dalam abjad Hangul.
Tulisan Hangul diciptakan pada masa pemerintahan raja Sejong, keberadaan tulisan ini dianggap meningkatkan komunikasi antara pemerintah dan rakyat secara signifikan. Semua rakyat dari berbagai lapisan masyarakat dapat membaca dan menulis dengan mudah.
Alat pengukur hujan dibuat dalam jumlah banyak dan dibagikan. Raja tidak ingin panenan gagal karena banjir. Alat pengukur hujan yang bermanfaat mengukur curah hujan ini disebut-sebut sebagai temuan alat pengukur hujan yang tertua di Asia Timur.
Bukti sejarah dari Buku Harian Sekretariat kerajaan menyebutkan raja Yeongjo ingin menciptakan kembali berbagai penemuan yang dibuat pada masa pemerintahan raja Sejong. Ia menemukan catatan mengenai penemuan alat pengukur hujan, maka raja Yeongjo memerintahkan untuk membuat produksinya kembali.
Dikutip dari FAO, ginseng Korea adalah warisan pertanian yang penting dalam sejarah dan tradisi selama seribu lima ratus tahun. Sistem pertanian Korea dikenal ramah lingkungan karena berfokus pada sirkulasi dan arah angin, sehingga hubungan simbiosis alam dan manusia terjaga.
Sanggup Serap Ratusan Juta Ton CO2, Terobosan Ini Diklaim Cocok Diterapkan di Indonesia
Source | : | fao.org |
Penulis | : | Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR