Nationalgeographic.co.id—Sejarah dunia menjadi tempat belajar tentang kisah-kisah yang terjadi pada kehidupan manusia di masa lampau. Meski pada kenyataannya, sejarah menyimpan banyak hal yang tak terduga.
Salah satu kisah histori yang menarik untuk dibaca kembali adalah kisah tentang Louis Antoine, seorang pria yang menyandang gelar raja tersingkat dalam sejarah dunia, hanya menjabat selama 20 menit!
Untuk memahami pemerintahan singkat Louis Antoine, penting untuk mempelajari lanskap politik Prancis abad ke-19. Charles X naik tahta Prancis pada tahun 1824, mewarisi monarki yang berjuang untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.
Pemerintahannya ditandai dengan pendekatan yang semakin otoriter dan upaya untuk membatasi kebebasan sipil, yang memicu ketidakpuasan di kalangan rakyat. Hal itu mendorong adanya perlawanan sipil.
Meletuslah Revolusi Juli 1830 yang berfungsi sebagai katalis untuk perubahan. Protes meletus di Paris, didorong oleh kombinasi kerusuhan sosial, kesulitan ekonomi, dan penentangan terhadap kebijakan raja.
Revolusi memuncak dengan pengunduran diri Charles X dan pembentukan monarki konstitusional di bawah Louis Philippe, yang kemudian dicatat dalam sejarah dunia sebagai "Monarki Juli."
Dalam iklim politik yang bergejolak inilah klaim tak terduga Louis Antoine atas takhta muncul. Peralihan kekuasaan menciptakan kekosongan kekuasaan sementara, yang mengarah ke serangkaian peristiwa menarik yang membuat Louis Antoine menjadi sorotan.
Sebagai seorang veteran tentara Prancis dan penerima Legiun Kehormatan, Louis Antoine dikenal dan dihormati oleh rekan-rekannya. Sebelumnya, ia merupakan seorang Adipati Angoulême.
Ia juga menikah dengan Marie-Thérèse Charlotte, putri sulung dari pasangan Raja Louis XVI dan Marie Antoinette, dan merupakan satu-satunya yang mencapai usia dewasa (saudara-saudaranya yang lain meninggal sebelum umurnya mencapai 11 tahun).
Ketika sang adipati melihat pengunduran diri Charles X yang membuat terjadinya vacum of power di Prancis, ia menyatakan diri sebagai penerus tahta raja.
Pada tanggal 30 Juli 1830, di tengah kebingungan seputar peralihan kekuasaan, Louis Antoine menaiki tangga Hôtel de Ville di Paris. Dikelilingi oleh sekelompok pendukung, dia memproklamirkan dirinya sebagai Raja Louis XIX.
"Klaimnya berakar pada keyakinannya bahwa dia adalah pewaris sah monarki Bourbon, sebelum pemerintahan Charles X," tulis Andrei Tapalaga kepada History of Yesterday dalam artikelnya Louis Antoine: The Man Who Was King For 20 Minutes terbitan 24 Mei 2023.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR