Musashi entah bagaimana berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya. Saat itu, dia telah menjadi seorang ronin, seorang samurai tanpa tuan. Musashi memutuskan untuk mencari ambisi hidupnya. Ia pun menjadi seorang shugyosha, samurai yang mengembara untuk mengasah keterampilan dan keberanian melalui duel mematikan.
Duel pertama
Duel di Kekaisaran Jepang pramodern adalah urusan serius dan seringkali mematikan. Bahkan ketika menggunakan pedang kayu (bokken) seperti yang biasa dilakukan Musashi. Namun kematian bukanlah tujuan akhir bagi Musashi dan samurai lainnya.
Duel pertama Musashi adalah pada usia 13 tahun di mana dia menerima tantangan terbuka dari seorang samurai tua bernama Arima Kihei. Duel itu berakhir dengan tewasnya Arima Kihei. Musashi berduel dengan lawan mahir lainnya pada tahun 1599 dan menang.
Duel Musashi yang paling terkenal adalah dengan klan Yoshioka Kyoto pada 1604.
Yoshioka terkenal sebagai guru seni bela diri bagi keluarga shogun yang sudah meninggal. Musashi pertama-tama menantang dan mengalahkan saudara laki-laki tertua Yoshioka, Seijiro. Duel itu berakhir sangat buruk sehingga Seijiro mencukur kepalanya dan menjadi seorang biarawan.
Kakak kedua, seorang pendekar pedang yang sama terampilnya bernama Denshichiro, berusaha membalas dendam dalam duel kedua. Musashi melucuti senjata Denshichiro dan memukulnya begitu keras dengan bokken. Alih-alih membalaskan dendam, Denshichiro tewas seketika.
Pengikut Yoshioka bernafsu untuk membalas dendam dan mungkin lusinan dari mereka berusaha membunuh Musashi. Namun ia membela diri dengan menggunakan dua pedang. Inilah gaya bertarung yang membuat Musashi menjadi terkenal: Niten Ichi-ryu atau Gaya Dua Langit atau Dua Pedang.
Duel bersejarah dengan Sasaki Kojiro
Musashi menghabiskan beberapa tahun berikutnya mengembara di Kekaisaran Jepang dan menantang orang lain untuk berduel. Lawannya berniat untuk mengasah keterampilannya dan memperkuat reputasinya. Sebagian besar kisah duel ini hilang dari sejarah.
Namun, duel terpentingnya adalah duel terakhirnya melawan Sasaki Kojiro.
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR