Yasuke kemudian menyerahkan pedangnya kepada Mitsuhide yang. Tidak terbiasa dengan seorang samurai yang menyerah alih-alih bunuh diri setelah kematian tuannya, Mitsuhide memerintahkan Yasuke kembali ke Jesuit.
Setelah itu, nasib Yasuke tidak jelas, meski kehadirannya mungkin tercatat di sekitar Kyushu pada tahun 1584.
Tidak ada yang sepenuhnya yakin di mana Yasuke lahir. Ia diduga berasal dari Mozambik, Angola atau Etiopia. Bisa jadi Yasuke adalah seorang budak kelahiran Eropa dari Portugal.
Uesugi Kenshin
Uesugi Kenshin muncul dari perjuangan suksesi dan perselisihan internal dengan para petani dan biksu prajurit untuk menguasai Provinsi Echigo.
Selain kehebatan militernya, dia terkenal karena persaingannya dengan Takeda Shingen, yang membuat kemajuan di utara Shinano saat Kenshin. Saat itu Kenshin mengamankan Echigo melintasi perbatasan.
Antara tahun 1553 dan 1564, kedua samurai itu bertempur lima kali di Kawanakajima. Sebagian besar pertempuran ini hanyalah pertempuran kecil. Namun dalam pertempuran keempat, pada bulan Oktober 1561, Kenshin hampir mengalahkan Shingen. Ia bahkan secara pribadi naik ke pos komando Shingen.
Benar-benar tidak siap, Shingen menangkis serangan Kenshin dengan kipas besi. Shingen menahannya sampai salah satu pengikutnya dapat menombak Kenshin dan mengusirnya.
Ketika Klan Hojo memberlakukan embargo pasokan garam ke kubu Shingen, Kenshin mengirim garam dari Echigo. Ia mengatakan, “Saya tidak bertarung dengan garam, tetapi dengan pedang.”
Dia bahkan dikatakan menangis ketika mendengar kematian Shingen pada tahun 1573. Sang samurai mengatakan, “Saya telah kehilangan saingan baik saya. Kami tidak akan memiliki pahlawan seperti itu lagi!”
Kenshin kemudian berperang melawan Oda Nobunaga yang semakin besar. Berkat perjuangannya, Kenshin bahkan memberinya kekalahan besar di Pertempuran Tedorigawa.
Dia mengumpulkan pasukan untuk melanjutkan serangannya di wilayah Oda pada tahun 1577 hingga 1578. Sayangnya, meninggal karena sakit sebelum dia dapat menyerang. Batu nisannya dapat dikunjungi di Kuil Rinsen-ji di Kota Joetsu, Niigata. Di sana Kenshin mempelajari zen dan seni bela diri saat masih muda.
Selama 700 tahun, samurai berkuasa di Kekaisaran Jepang. Selama itu, banyak samurai yang hebat dan berjasa bagi Jepang. Kehadiran mereka membentuk sejarah dan budaya Jepang.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR