Kepercayaan dan praktik ini tampak tidak biasa dan terlalu percaya takhayul di zaman sekarang. Namun, mereka menawarkan wawasan tentang cara orang Jepang kuno berusaha memahami dan mengatasi penyakit cacar yang mematikan.
Beberapa dari tradisi ini masih ada sampai sekarang, termasuk tarian cacar tradisional untuk membantu menghindari 'cacar setan'.
Bahkan saat ini, masyarakat sangat mempercayai warna merah sebagai hubungannya dengan pemberantasan cacar.
Epidemi cacar signifikan karena terjadi selama periode perubahan besar dalam sejarah Jepang.
Periode Nara, yang berlangsung dari tahun 710 hingga 794 M, adalah masa transformasi budaya dan politik. Pasalnya, saat itu Jepang telah mengalami masa sentralisasi dan nasionalisasi yang berat, yang menyebabkan perkembangan semacam identitas pan-Jepang.
Krisis ini diperparah dengan tidak adanya vaksin dan perawatan efektif lainnya.
Sebenarnya, ini hampir seribu tahun penuh sebelum pertumbuhan industri mendorong ilmu pengobatan dan vaksin modern.
Banyak anggota keluarga kekaisaran Jepang dan bangsawan tewas karena penyakit itu. Termasuk banyak masyarakat hingga mengurangi populasi masyarakat Jepang.
Secara keseluruhan, epidemi berdampak signifikan pada masyarakat Jepang, karena sangat melemahkan struktur politik dan sosial negara yang ada.
Hingga saat ini, sejarah di dunia telah mengalami epidemi yang tak terhitung jumlahnya. Beberapa telah dihentikan, seperti ‘Black Death’, hingga pandemi COVID-19 baru-baru ini telah mendatangkan malapetaka hampir secara global.
Sementara itu pandemi yang lain telah menyebabkan kehancuran secara lokal seperti epidemi cacar di Jepang kala itu.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR