Perang Salib Keempat di Tanah Suci
Mungkin dapat dimengerti, kejatuhan Konstantinopel yang mengejutkan telah menyita hampir semua perhatian Perang Salib Keempat.
Akan tetapi, ada kontingen kecil Tentara Salib barat yang dipimpin oleh Renard II dari Dampierre. Kontingen ini memenuhi tujuan awal ekspedisi dan mencapai Timur Tengah.
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, pada bulan April 1203 M. Sebanyak 300 kesatria masih terlalu sedikit untuk menyerang Yerusalem. Pasalnya, kota itu memiliki pertahanan benteng yang baik.
Namun demikian, mereka berhasil membantu negara-negara Latin dalam melanggengkan keberadaan mereka yang genting di Timur Tengah. Kawasan yang didominasi Muslim.
Pada September 1203 M, dalam koalisi dengan Kerajaan Yerusalem yang sekarang kecil, Tentara Salib menyerang beberapa sasaran kecil di Galilea yang dikuasai Muslim.
Wabah di Acre kemudian memusnahkan setengah dari pasukan Tentara Salib. Akan tetapi, sebagai penguasa Damaskus, Al Malik al-'Adil, tampaknya berniat menghindari konfrontasi langsung.
Sebagian wilayahnya diserahkan ke Kerajaan Yerusalem termasuk Nazareth, Jaffa, Ramla dan sebidang tanah dekat Sidon.
Kemudian, pada Agustus 1204 M, Tentara Salib dua kali berhasil menyerang pasukan dari Hama di Suriah tengah.
Namun, itu semua agak tidak penting mengingat ambisi tinggi asli Paus Innosensius III.
Perang Salib Kelima (1217-1221 M) yang terkonsentrasi di Afrika Utara dan Mesir. Baru pada Perang Salib Keenam (1228-1229 M) ambisi Kristen di Timur Tengah dihidupkan kembali.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR