Kondisi Kekaisaran Granada pun dikucilkan di Kekaisaran Kastila karena enggan membayar upeti, sehingga perang pun pecah di tahun 1482.
Penguasa Kekaisaran Granada Muhamad XII tidak mampu memperkuat militernya. Kota-kota Kekaisaran pun jatuh di tangan Kastila pada musim semi tahun 1491.
Sampai akhirnya kota itu dikepung tentara Kekaisaran Kastila di tahun yang sama.
Muhammad XII sempat meminta bantuan kepada Maroko, tetapi tidak berhasil. Maka, dalam kesepakatan dari pengepungna itu, ia mengadakan gencatan senjata dengan Kekaisaran Kastila. Kota Granada pun diserahkan kepada Spanyol pada 2 Januari 1492.
Hasil perang ini tidak hanya menjadi kenyataan pahit bagi sejarah peradaban Islam, tetapi juga umat Yahudi. Ratu Isabela I memaksa mereka untuk masuk agama Kristen atau diasingkan atau dijadikan budak.
Momen ini dirayakan sampai hari ini oleh Dewan Kota Granada sebagai perang terakhir dari Reconquista.
Namun, warisan Kekaisaran Granada bertahan sampai hari ini seperti Alhambra. Istana ini sempat dirusak dan perabotannya dihancurkan dan dibuang oleh Ratu Isabela I.
Pelestariannya sempat dilakukan oleh Carlos I, tetapi sempat dirusak lagi oleh Prancis selama Perang Semenanjung pada abad ke-19.
Upaya restorasi dan perlindungan baru ada setelah Alhambra diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO di tahun 1984.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR