Nationalgeographic.co.id - Dalam dunia militer, kapal selam boleh jadi mimpi buruk bagi kapal-kapal yang ada di permukaan. Ia dapat mengintai mangsanya jauh di bawah permukaan samudra, dalam operasi militer yang sangat rahasia.
Di bidang lain, kapal selam membidani ilmu pengetahuan. Dengan menjelajahi bagian terdalam laut, mereka mengumpulkan data-data untuk memperluas pengetahuan manusia tentang dunia akuatik.
Kapal selam telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang. Bahkan bentuk paling pertamanya, jauh dari gambaran kapal selam saat ini. Greg Beyer, seorang penulis sejarah dari Afrika Selatan, menjabarkan sejarah kapal selam dari masa ke masa.
Kilas Balik Kapal Selam di Dunia
Greg menjelaskan, penggunaan kapal selam yang paling awal ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, “meskipun kisah-kisahnya hanya berupa legenda dan tidak dapat diverifikasi.”
Penyair Mughal, Amir Khusrau, pernah menggambarkan melalui ilustrasi bagaimana Alexander yang Agung turun ke laut melalui lonceng selam selama Pengepungan Tirus pada tahun 332 SM.
Pada tahun 1578, William Bourne dari Inggris merancang prototipe kapal selam. Desainnya adalah sebuah kapal kayu yang tertutup dan dilapisi kulit. Akan tetapi tidak diketahui apakah kapal selam tersebut pernah dibangun.
Bangunan kapal selam pertama yang dikonfirmasi berasal dari tahun 1620. Kapal selam dirancang dan dibangun oleh Cornelis Drebbel, seorang Belanda yang bekerja untuk Raja James I dari Inggris.
Kapal tersebut menggunakan dayung sebagai perangkat kemudi. “Kapal selam ini sangat canggih pada masanya, bahkan melampaui batas kemampuan ilmiah yang dapat diterima kala itu,” terang Greg.
Drebbel menggunakan barometer air raksa untuk mengukur kedalaman dan menggunakan proses kimia untuk menyegarkan udara dan menyediakan oksigen.
Di akhir abad ke-16, Denis dari Prancis merancang dan membangun dua kapal selam yang terbuat dari logam. Tidak lama kemudian, banyak penemu mulai mematenkan desain mereka sendiri, dan jelas bahwa kapal selam dapat digunakan untuk keperluan militer.
Yefim Nikonov membangun kapal selam militer pertama pada 1720 atas perintah Pyotr dari Rusia. Kapal ini dirancang untuk mendekati dan menyerang kapal musuh tanpa terdeteksi. Namun, proyek ini dibatalkan karena kematian Pyotr yang Agung pada 1725.
Pada tahun 1776, Amerika membangun kapal selam pertamanya, yang diberi nama The Turtle. Kapal ini diduga digunakan pada tahun 1776 untuk melawan HMS Eagle, “tetapi tidak ada catatan Inggris tentang serangan tersebut.” jelas Greg. “Ada yang berpendapat bahwa cerita tersebut terlalu dibesar-besarkan atau hanya fiksi belaka.”
Prancis berhasil membangun kapal selam pertamanya pada tahun 1800, yang didesain oleh seorang insinyur Amerika, Robert Fulton. Kapal selam ini diberi nama Nautilus dan terbukti berhasil dalam uji coba tempur, tetapi proyek ini ditinggalkan.
Berbagai eksperimen penciptaan kapal selam terus berlanjut sepanjang abad ke-19. Pada tahun 1834, Rusia membangun kapal selam pertama yang dilengkapi dengan roket.
Pada tahun 1837, Submarino Hipopotamo adalah kapal selam pertama yang dibangun di Amerika Selatan. Kapal tersebut berhasil diuji coba di Ekuador, tetapi proyek ini dibatalkan karena kurangnya minat dari pemerintah.
Pada tahun 1850, penemu dan insinyur Bavaria, Wilhelm Bauer, membangun Brandtaucher, kapal selam yang dirancang untuk mengakhiri blokade Denmark terhadap Jerman.
Keterbatasan dana memaksa Brandtaucher berukuran lebih kecil dan kurang memadai daripada yang dibayangkan semula. Mungkin, hal inilah yang berkontribusi pada kegagalan dan menyebabkan tenggelamnya Brandtaucher.
“Ketiga awak kapal berhasil melarikan diri, dan kapal selam tersebut kemudian diambil kembali dan sekarang menjadi kapal selam tertua yang masih ada,” jelas Greg.
Dari berbagai eksperimen yang telah dilakukan di seluruh dunia, terciptalah Ictineo II pada 1867, kapal selam pertama yang ditenagai oleh mesin pembakaran.
Selama Perang Saudara Amerika, baik pihak Union maupun Konfederasi menggunakan kapal selam. Kapal selam Konfederasi H.L. Hunley adalah kapal selam pertama yang menenggelamkan kapal musuh.
Antara tahun 1863 dan 1866, Sub Marine Explorer dibangun oleh insinyur Jerman-Amerika, Julius H. Kroehl. Ini adalah kapal selam pertama dengan fitur modern, seperti ruang penguncian yang mengatasi masalah stabilisasi tekanan dan keselamatan awak kapal.
Tak hanya itu, kapal selam buatan Julius juga dapat menyelam hingga kedalaman 31 meter, lebih dalam dari kapal selam lain yang pernah menyelam sebelumnya.
Pada tahun 1880-an, teknologi baterai listrik telah membuat sistem propulsi di kapal selam jauh lebih andal. Dengan penambahan mesin pembakaran, kapal selam akhirnya menjadi pilihan yang layak bagi angkatan laut untuk dioperasikan dalam skala besar.
Mesin diesel akan digunakan saat kapal selam berada di permukaan. Pada posisi ini baterai akan mengisi daya, yang kemudian digunakan saat kapal terendam. Kombinasi diesel-listrik ini masih umum digunakan dalam banyak desain kapal selam saat ini.
Semasa Perang Dunia I dan II, kapal selam digunakan oleh beberapa negara di Eropa dan Amerika. Armada kapal selam menjadi kekuatan besar bagi para angkatan laut, yang terbukti andal dalam menyukseskan berbagai misi.
Kapal Selam Pasca-Perang Dunia II
Seiring berkembang pesatnya teknologi, kapal selam militer tidak hanya sekadar berbahaya bagi kapal-kapal laut saja. Kini, berbagai jenis rudal yang meluncur dari badan kapal selam mampu meluluhlantakkan target daratan.
Tenaga penggeraknya pun menjadi nuklir, yang lebih senyap daripada mesin diesel-listrik. Perkembangan teknologi juga memungkinkan oksigen disuling dari air laut, dan proses penyulingan membuat air laut dapat diminum.
“Hasilnya, kapal selam sekarang dapat bertahan selama berbulan-bulan dalam satu waktu, dengan satu-satunya batasan adalah makanan dan moral,” kata Greg.
Tak hanya sebagai mesin pembunuh, kapal selam juga telah membuktikan kemampuannya dalam memperkaya pengetahuan-pengetahuan penting bagi manusia.
Pada tahun 2019, Victor Vescovo mengemudikan kapal selamnya, DSV Limiting Factor, hingga kedalaman 10.927 meter di bawah permukaan. Perjalanan ini dilakukan di Palung Mariana, yang merupakan bagian terdalam dari lautan yang diketahui saat ini.
“Ini adalah penyelaman terdalam, tetapi bukan pertama kalinya kapal selam mencapai dasar Palung Mariana,” kata Greg.
“Don Walsh dan Jacques Piccard mencapai prestasi tersebut pada tahun 1960 untuk Angkatan Laut AS. Sutradara James Cameron juga berhasil mencapai dasar pada tahun 2012 dalam film Deepsea Challenger.”
Dus, di bidang militer kapal selam menjadi jauh lebih berbahaya karena menjadi lebih cepat dan senyap, serta persenjataannya menjadi lebih mematikan.
Namun, di bidang sains, kapal selam dengan teknologi yang lebih canggih berarti akan mendobrak batas pengetahuan manusia mengenai kedalaman laut saat ini.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR