“Tentara Di tiba dan menemukan Adipati Yi di Rongze, tempat mereka membunuhnya. Mereka memakan semua dagingnya, hanya menyelamatkan hatinya. Ketika dia tiba di rumah, Hong Yan melaporkan misinya. Dia telah selesai, dia berteriak ke Surga dan terisak-isak berhenti hanya setelah semua kesedihan terkuras darinya. Kemudian berkata, 'Pelayanmu meminta agar dia menjadi pakaian luarmu.' Ia kemudian bunuh diri dengan memotong perutnya dan memasukkan hati Adipati Yi ke dalam tubuhnya. (Sejarah Lu Buwei)”
Pengetahuan tentang seppuku menyebar dan Kekaisaran Jepang mulai mengadopsi ritual bunuh diri. Minamoto no Tametomo bertugas di pihak mantan Kaisar Sutoku selama Pemberontakan Hogen (28 Juli - 16 Agustus 1156). Itu adalah sebuah konflik antara Sutoku dan adik laki-lakinya, Kaisar Go-Shirakawa yang berkuasa.
Samurai Minamoto no Tametomo menyarankan strategi untuk menyerang pasukan Kaisar Go-Shirakawa. Sayangnya, Sutoku mengabaikan rencana tersebut dan pemberontakan pun gagal. Hukuman pihak yang menang sangat brutal dan semua pemberontak Minamoto dieksekusi dengan pemenggalan kepala.
Samurai Minamoto no Tametomo dihukum dengan memotong urat di lengan busurnya. Musuh-musuhnya menyelamatkan hidupnya dan dia dikirim ke pengasingan. Beberapa tahun kemudian, Minamoto no Tametomo yang penuh dendam menghadapi musuhnya sekali lagi di Honshu utara. Saat itu, ia menembakkan panah yang menghancurkan kapal Taira.
Dalam buku The Samurai: Swords, Shoguns and Seppuku, Ben Hubbard menulis, “Tembakan terakhir itu akan melewati dua sisi muatan kapal samurai Taira dan menenggelamkannya.”
Namun, pada akhirnya, Taira menjebak Tametomo di sebuah rumah. Di tempat itu, sang samurai kemudian melakukan bunuh diri terhormat. Ia membelah perutnya sambil berdiri dengan punggung bersandar pada pilar. Tindakannya kelak diikuti oleh para samurai di Kekaisaran Jepang.
Bagaimana seppuku dilakukan?
Bila samurai tidak berada di medan perang atau ditawan musuh, seppuku dilakukan dengan ritual tertentu.
Samurai yang berniat bunuh diri harus memiliki waktu dan tanggal yang ditetapkan untuk tindakan tersebut. Setelah mengetahui tempat dan tanggal, persiapan dapat dilakukan.
Sekotak sutra akan diletakkan di atas tanah, di mana samurai akan berlutut di seiza dengan tanto diletakkan di depannya. Tanto adalah belati pendek yang dikenakan bersama dengan katana dan wakizashi.
“Samurai akan membuat puisi kematian yang ditinggalkan untuk anak cucu,” tulis Michael Smathers di laman The Collector.
Ia kemudian akan membuka kerah kimononya untuk memperlihatkan perutnya sambil menggenggam tanto pada bilahnya. Sang samurai kemudian menusukkannya ke perutnya dengan ujung ke atas.
Source | : | The Collector,Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR