Akan tetapi tulang tumit yang lebar dari kedua kelompok yang telah punah ini menunjukkan bahwa mereka berdiri lebih tegak daripada kanguru membungkuk saat ini.
Semua kanguru saat ini masih menggunakan penggerak berkaki empat untuk berjalan perlahan, yang pada spesies yang lebih besar menjadi pentapedal, menggunakan ekornya sebagai kaki kelima.
Dengan kepunahan Pleistosen Akhir dari hewan yang lebih besar (di Australia dan di tempat lain), kiprah kanguru menjadi kurang beragam.
"Asumsi bahwa meningkatnya kekeringan di seluruh benua setelah akhir Miosen secara selektif (lebih) menyukai kanguru melompat, ternyata terlalu sederhana," menurut Janis.
"Melompat hanyalah salah satu dari banyak mode gaya berjalan yang digunakan oleh kanguru baik di masa lalu maupun saat ini, dan lompatan daya tahan yang cepat dari kanguru modern tidak boleh dianggap sebagai puncak evolusioner."
Source | : | Sciencealert,Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR