Nationalgeographic.co.id – Ebisu adalah dewa keberuntungan, kekayaan, dan kemakmuran dalam mitologi Jepang. Terutama yang berkaitan dengan laut, dia juga dewa pelindung para nelayan juga pedagang.
Ebisu adalah salah satu dewa terpenting dalam mitologi dan legenda Jepang. Selalu tersenyum dan sering berpakaian seperti nelayan, Ebisu adalah salah satu dari satu Shichi-fuku-jin atau Tujuh Dewa Keberuntungan dalam mitologi Jepang.
Citranya telah digunakan secara luas di seluruh Jepang karena hubungannya yang erat dengan kekayaan laut dan kemakmuran bisnis.
Ebisu terkadang dikenal sebagai Kotoshiro-nushi-no-kami yang berarti dewa kepala waktu bisnis. Bukan hanya itu, karena sifatnya yang periang dan banyak penggambaran seperti itu, dia juga disebut Laughing Ebisu atau Smiling Ebisu.
Dia digambarkan sebagai seorang nelayan yang gemuk, berjanggut, dan tersenyum yang sering membawa tongkat di satu tangan dan a tai (ikan air tawar yaitu ikan kakap merah sebagai simbol keberuntungan) di tangan lainnya.
Selain itu, Ebisu adalah dewa Shinto yang populer, dan gambarnya sering terlihat di toko-toko dan tempat-tempat perdagangan.
Ebisu dikaitkan dengan kelimpahan laut dan keberuntungan yang diperlukan untuk membawa pulang kelimpahan tersebut. Sebagai pelindung para pelaut dan mereka yang hidup dari hasil laut, Ebisu diwakili dalam bentuk binatang oleh paus, ubur-ubur, dan hiu.
Ebisu juga tuli dan sebagian tidak bisa berjalan karena kekurangan tulang saat kecil. Terlepas dari sifatnya yang lumpuh atau mungkin karena itu, dia masih bisa menjadi dewa yang baik hati yang membagikan kekayaannya dengan bebas.
Ketidakmampuan Ebisu untuk menjawab panggilan tahunan untuk kembali ke Kuil Agung Izumo di bulan kesepuluh kalender Jepang memberinya sifat tertentu yang tidak dimiliki oleh dewa Jepang lainnya.
Dari sifat-sifat tersebut, yang paling menonjol adalah kemampuannya disembah di mana saja. Kualitas ini menjadikan Ebisu dewa yang sangat populer di kalangan restoran, perusahaan, dan perikanan.
Ebisu adalah salah satu dari Tujuh Dewa Keberuntungan yang membawa kekayaan dan kelimpahan bagi jiwa-jiwa yang layak di Jepang.
Ebisu sering dipasangkan dengan Daikokuten, bersama dengan Fukurokuhu, mereka membentuk Tiga Dewa Keberuntungan, bagian dari Tujuh Dewa Keberuntungan.
Asal-usul Keluarga Ebisu dalam Mitologi Jepang
Meskipun keturunannya bervariasi tergantung pada asalnya, Ebisu umumnya dipercaya sebagai anak pertama dari Izanagi dan Izanami dalam mitologi Jepang. Meskipun dia adalah kami (dewa) pertama yang lahir ke dunia, Ebisu ditolak oleh orang tuanya karena tidak sempurna.
Asal-usul lain menunjukkan bahwa dia adalah putra Okuninushi, dewa sihir, atau Daikokuten, salah satu dari Tujuh Dewa Keberuntungan yang kadang-kadang terdaftar sebagai dewa kembaran Ebisu.
Terlepas dari asal usulnya, sebagian besar sumber setuju bahwa dia dibesarkan oleh dewa Ainu Ebisu Saburo.
Ebisu memiliki banyak asal usul, yang semuanya mengarah pada statusnya saat ini sebagai salah satu dari Tujuh Dewa Keberuntungan.
Namun Ebisu yang paling umum adalah sebagai Hiruko, anak pertama dari Izanagi dan Izanami. Kedua dewa telah melakukan ritual pernikahan mereka dan penyempurnaan berikutnya secara tidak benar, dan dengan demikian menghasilkan seorang anak tanpa tulang yang mereka beri nama Hiruko, Anak Lintah.
Ngeri dengan cacat anak itu, Izanagi dan Izanami tidak mengakuinya dan melemparkannya ke laut, Hiruko mengapung beberapa saat sebelum tersapu ke pantai yang tidak diketahui. Beberapa menyebutkan bahwa pantai yang dimaksud adalah pantai Hokkaido.
Dia dibawa oleh sekelompok Ainu yang baik hati dan dibesarkan oleh Ebisu Saburo. Meskipun Hiruko awalnya adalah anak yang sakit-sakitan, kakinya tumbuh dan seluruh kerangkanya ketika dia mencapai usia tiga tahun.
Sekarang mendapati dirinya jauh lebih mampu, Hiruko belajar berjalan dan mulai bertransformasi menjadi dewa yang tersenyum dan bahagia seperti sekarang ini.
Bersyukur selamanya atas kemurahan hati dan keberuntungan yang telah menyelamatkan hidupnya, Hiruko—sekarang menyebut dirinya Ebisu—mulai menyebarkan kegembiraan dan keberuntungan ke semua yang dia temui. Karena tidak pernah kehilangan kedekatannya dengan laut, Ebisu selalu memandang baik para nelayan.
Belakangan, Ebisu juga disebut sebagai anak dari Okuninushi, dewa dari sihir, atau Daikokuten.
Ebisu adalah karakter yang ceria dan bahagia. Dia datang untuk mewakili sikap positif dan ketekunan dalam menghadapi kesulitan dan rasa sakit.
Dia juga datang untuk mewakili kekayaan materi. Pedagang dan rumah tangga melihat dewa keberuntungan sebagai sumber kemakmuran melalui keberuntungan dan kerja keras.
Dengan atribut ini, dia adalah dewa yang masuk akal untuk dimasukkan ke dalam kelompok Tujuh Dewa Keberuntungan. Dia adalah satu-satunya dari tujuh yang asal-usulnya berasal dari Jepang, bukan diadopsi dari pengaruh Cina dan India.
Asal usul dan atribut positifnya telah menjadikan Ebisu yang paling populer dari Tujuh Dewa Keberuntungan. Saat ini, gambarnya digunakan oleh bisnis besar dan kecil untuk membawa keberuntungan dan membangkitkan semangat kegembiraan dewa nelayan.
Source | : | britannica,Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR