Perjalanan ke Acapulco berlangsung sekitar 3 bulan. Ekspedisi Hasekura tiba di kota itu pada tanggal 25 Januari 1614. Seorang penulis sejarah lokal, Nahua Chimalpahin, mencatat kedatangan Hasekura.
Chimalpahin menambahkan bahwa “utusan agung” (Hasekura) hanya tinggal di Meksiko untuk waktu yang singkat. Ia kemudian melanjutkan ke Eropa.
Menariknya, penulis sejarah mencatat bahwa Hasekura Tsunenaga ingin menunggu sampai dia tiba di Eropa untuk dibaptis. Bagi samurai, imbalannya akan datang di akhir.
Bertemu Paus Paulus V dan Raja Felipe III
Pemberhentian pertama Hasekura Tsunenaga di Eropa adalah Spanyol. Dia dan rombongannya bertemu dengan Raja Felipe III. Hasekura memberinya surat dari Date Masamune yang ingin mengadakan hubungan dagang.
Di Spanyol Hasekura akhirnya menerima baptisannya. Ia memilih nama baptis: Felipe Francisco. Setelah berbulan-bulan di Spanyol, Hasekura kemudian berhenti sebentar di Prancis sebelum melanjutkan ke Roma.
Pada Oktober 1615, perwakilan Kekaisaran Jepang tiba di Pelabuhan Civitavecchia. Dari sana, Hasekura akan bertemu dengan Paus Paulus V di Vatikan pada awal November.
Seperti yang telah dia lakukan dengan Raja Spanyol, Hasekura memberikan surat kepada Paus dari Date Masamune. Sama seperti dengan Spanyol, Date Masamune juga meminta kesepakatan perdagangan.
Selain itu, dia dan daimyo-nya mencari misionaris Eropa untuk memberi pengajaran agama Katolik bagi orang-orang Jepang.
Paus ternyata terkesan dengan Hasekura dan menghadiahinya kewarganegaraan kehormatan. Potret Hasekura bahkan dilukis oleh Archita Ricci atau Claude Deruet.
Saat ini, lukisan Hasekura juga dapat dilihat di lukisan dinding di Istana Quirinal di Roma.
Hasekura dan rombongan menelusuri kembali rute mereka untuk pulang. Mereka menyeberang lagi melalui Meksiko sebelum berlayar melintasi Pasifik menuju Filipina. Pada 1620, Hasekura akhirnya sampai di Kekaisaran Jepang.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR