Gempa Shaanxi juga berdampak pada kota-kota sekitar Huaxian, Weinan, dan Huayin.
Menurut History, sejarah lokal yang berasal dari tahun 1177 SM telah mendeskripsikan kehancuran yang disebabkan oleh gempa dengan detail yang langka.
Kutipan terjemahan dari Annals mengklaim bahwa gunung dan sungai berpindah tempat.
“Di beberapa tempat, tanah tiba-tiba naik dan membentuk perbukitan baru, atau tiba-tiba tenggelam dan menjadi lembah baru."
"Di daerah lain, aliran sungai pecah dalam sekejap, atau tanah pecah dan parit baru muncul. Gubuk, rumah dinas, kuil dan tembok kota runtuh tiba-tiba."
Tercatat bahwa retakan terbuka di tanah dengan kedalaman lebih dari 18 meter (60 kaki).
Di Huaxian, setiap bangunan dilaporkan runtuh dan di dekat pusat gempa, sekitar 60 persen penduduk tewas.
Intensitas atau goncangan gempa bumi di Shaanxi kemudian diukur. Hasilnya, meskipun magnitudonya relatif rendah, gempa tersebut terdaftar sebagai XI (Ekstrim) pada Skala Intensitas Mercalli Modifikasi
Apa yang membuat gempa bumi begitu mematikan?
Pusat gempa berada di Lembah Sungai Wei yang secara geologis unik karena melintasi Dataran Tinggi Loess di Tiongkok utara-tengah.
Berada di bawah Gurun Gobi, dataran tinggi ini terbentuk dari loess. Loess adalah sedimen mirip lanau yang dibentuk oleh penumpukan debu yang tertiup angin yang terkikis dari gurun.
Dataran tinggi itu sekarang dikenal sering mengalami tanah longsor yang mematikan. Namun pada saat itu, banyak rumah yang dibangun langsung di atas tebing loess yang lunak.
Setelah gempa besar itu, bangungan itu membuat gua buatan yang dikenal sebagai yaodong.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR