Pertemuan itu berakhir dengan maut ketika Non Gae menceburkan diri ke sungai dan menyeret Keyamura, menenggelamkan mereka berdua.
Sumber-sumber Jepang mempertanyakan kebenaran di balik cerita ini, memperdebatkan identitas Keyamura. Memang, berbagai versi berbeda dari namanya muncul dalam berbagai catatan tertulis.
Namun, di Korea, tidak ada keraguan tentang aksi Non Gae. Penduduk lokal di wilayah tersebut memberikan nama Uiam, yang berarti "Batu Kebenaran", di lokasi kematian Non Gae.
Pada tahun 1692, seorang ahli kaligrafi dan cendekiawan Konghucu, Jeong Dae-Ryung, menghiasi sisi batu tersebut dengan tulisan segel yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
“Meskipun fakta telah bercampur dengan legenda dari waktu ke waktu, kisah Non Gae tetap menjadi salah satu kisah yang paling tidak biasa dan abadi dari Perang Imjin,” pungkas Zita.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR