Samurai menamai pedang mereka dan jiwa seorang samurai ada di katananya.
Bertarung dengan berbagai senjata lainnya
Selain pedang mereka, para samurai sering menggunakan yumi, busur besar yang mereka gunakan untuk berlatih secara religius. Mereka juga menggunakan yari, tombak Jepang.
Ketika bubuk mesiu diperkenalkan pada abad ke-16, para samurai meninggalkan busur mereka demi senjata api dan meriam.
Tanegashima, senapan jarak jauh, menjadi senjata pilihan di antara samurai era Edo.
Ada prajurit samurai wanita
Meskipun samurai benar-benar istilah maskulin, kelas bushi Jepang memang memasukkan wanita yang menerima pelatihan seni bela diri dan strategi yang sama dengan samurai.
Wanita samurai disebut sebagai Onna-Bugeisha, dan bertempur bersama samurai pria. Senjata pilihan onna-bugeisha adalah naginata, tombak dengan bilah melengkung seperti pedang yang serba guna dan relatif ringan.
Bukti arkeologi terbaru menunjukkan bahwa wanita Jepang sering berpartisipasi dalam pertempuran. Tes DNA yang dilakukan di lokasi Pertempuran Senbon Matsubaru tahun 1580 menunjukkan bahwa 35 dari 105 mayat adalah perempuan.
Orang asing bisa menjadi samurai
Dalam keadaan khusus, seseorang dari luar Jepang bisa bertarung bersama samurai. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, mereka bahkan bisa menjadi satu.
Kehormatan khusus ini hanya dapat diberikan oleh para pemimpin yang kuat, seperti shogun atau daimyo (penguasa teritorial).
Ada 4 pria Eropa yang tercatat memperoleh status samurai yaitu pelaut Inggris William Adams, rekan Belandanya Jan Joosten van Lodensteijn, perwira Angkatan Laut Prancis Eugene Collache, dan pedagang senjata Edward Schnell.
Source | : | History Hit |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR