Dalam duel Musashi yang paling terkenal, dia berhadapan dengan Sasaki Kojiro. Kojiro dikenal sebagai Iblis dari Barat. Kojiro adalah samurai ideal dalam banyak hal. Dia sangat dihormati dan dilatih secara klasik di sekolah Chujo-ryu.
Kojiro menggunakan pedang dua tangan no-dachi yang lebih panjang dari biasanya. Dengan tekniknya, pedang itu memberikan jangkauan yang lebih unggul.
Duel tersebut ditetapkan pada pagi hari tanggal 13 April 1612, di Pulau Funashima. Namun, ketika saatnya tiba, Musashi tidak ditemukan di mana pun. Kojiro dan pejabat yang dikirim untuk mengamati pertarungan dibiarkan menunggu berjam-jam.
Ketika Musashi akhirnya datang, sengaja terlambat, dia memegang bokken (pedang kayu). Bokken itu dibuat dari dayung yang dia temukan di atas perahu menuju duel.
Membuat lawan menunggu adalah taktik psikologis yang tak terpisahkan dari strategi pertempuran Musashi.
Kojiro sangat marah dengan sikap tidak hormat ini. Dia dikatakan telah membuang sarung pedangnya dalam kemarahan. Tindakannya itu ditanggapi Musashi, "Jika kamu tidak lagi menggunakan sarungmu, kamu sudah mati."
Musashi telah mengukir bokkennya menjadi beberapa inci lebih panjang dari no-dachi Kojiro. Ia pun berhasil memenangkan duel. Ironisnya, Kojiro tewas dalam duel itu.
Memenangkan duel pertamanya saat berusia 13 tahun
Ketika Musashi tinggal di kuil Zen bersama pamannya, samurai pengembara Arima Kihei datang mencari penantang. Kihei, dari sekolah kenjutsu Shinto-Ryu, melakukan perjalanan dari kota ke kota memberikan tantangan terbuka kepada siapa. Ketika Musashi yang berusia 13 tahun menantangnya, dia tidak menganggap serius bocah itu.
Keesokan harinya, pada saat duel, Musashi menjatuhkan lawannya ke tanah dan menghajarnya dengan pedang kayunya. Kihei tewas dalam genangan darahnya sendiri.
Musashi menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembara sebagai seorang shugyosha
Source | : | Ranker |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR