“Sir Arthur Evans, seorang arkeolog Inggris, menemukan istana Knossos di pulau Kreta pada tahun 1899,” jelas Zoe. “Berdasarkan apa yang ia temukan di situs tersebut, Evans menyimpulkan bahwa Knossos adalah istana Raja Minos.”
Istana ini dihiasi dengan lukisan dinding yang menggambarkan bull jumping (seni melompati banteng dengan berpegangan pada tanduknya). Evans juga merasa kesulitan untuk berkeliling istana dengan denah yang seperti labirin.
“Jelas bagi Evans bahwa bangsa Minoa (nama yang diberikan Evans kepada orang-orang yang tinggal di Kreta) kemungkinan besar mengilhami legenda Theseus dan Minotaur,” imbuhnya.
Knossos: Kemungkinan Rumah dari Minotaur
Knossos adalah reruntuhan yang berada di sisi utara Kreta, sebelah selatan kota Heraklion, Yunani. Tempat ini memiliki luas 14.000 meter persegi, atau setara dengan dua lapangan sepak bola.
Para arkeolog telah lama memperdebatkan usia istana ini, dengan beberapa struktur yang berasal dari tahun 1950 SM. Beberapa bagian lainnya berasal dari masa yang lebih jauh lagi.
Sedangkan untuk Minos, ada beberapa tulisan yang menyatakan bahwa Raja Minos pernah ada. Namun, beberapa ahli tidak yakin apakah kata Minos merujuk pada penguasa (seperti gelar Firaun di Mesir kuno) atau Raja Minos yang sama dari legenda Theseus dan Minotaur.
“Saat ini, para ahli tidak yakin apakah Raja Minos benar-benar ada dan jika memang ada, tidak ada bukti konkret bahwa ia tinggal di Knossos,” jelas Zoe.
Pendapat Ahli
Meskipun para ahli tidak setuju bahwa Raja Minos dan Minotaur itu nyata, namun filsuf Plato yang serba tahu juga pernah menyebutkan kisah tersebut.
Zoe menjelaskan, tulisan-tulisan Plato telah lama diteliti oleh para filsuf dan cendekiawan modern. Dalam karyanya, Critias, sang filsuf membahas tentang popularitas perburuan banteng dan lompat banteng di sebuah pulau di Yunani.
“Yang menarik adalah bahwa Plato tidak berbicara tentang pulau Kreta, tetapi kota Atlantis, yang dalam cerita yang sama, ditelan ombak dan selamanya hilang ditelan waktu,” jelas Zoe.
Sudah lama diyakini bahwa Plato mengarang Atlantis yang sebenarnya mengacu pada Kreta. Sepanjang sejarahnya yang panjang dan kaya, Kreta berjuang melawan gempa bumi yang berubah menjadi tsunami yang dahsyat.
Plato, dengan mengambil beberapa kebebasan kreatif, membangun kisah Atlantis sebagai karya fiksi yang luar biasa.
Plato mungkin mengatakan yang sebenarnya tentang obsesi Atlantis/Kreta terhadap banteng yang merupakan bukti bahwa legenda Theseus dan Minotaur memiliki hubungan dengan beberapa peristiwa nyata.
“Teori tambahan tentang Minotaur adalah bahwa legenda ini menggambarkan pembebasan bangsa Athena dari cengkeraman bangsa Minoa,” jelaas Zoe. “Bangsa Minoa adalah bangsa yang kuat yang pernah berkuasa di seluruh Kreta.”
Apapun itu, legenda Theseus dan Minotaur telah lama membuat penasaran para ahli dan pembaca awam. Tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti apakah Minotaur, Raja Minos, dan Theseus dari Athena benar-benar ada.
Namun, Zoe menyatakan, meskipun Minotaur sebagai makhluk setengah manusia dan setengah banteng tidak mungkin nyata, “beberapa teori menunjukkan mitos yang mungkin terkait dengan peristiwa nyata.”
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR