Nemesis diadaptasi agar sesuai dengan kepercayaan baru di bawah dewa Olympusdalam mitologi Yunani kuno. Dalam prosesnya, dia menjadi sosok yang lebih negatif.
Kultus Nemesis
Rhamnos, sebuah kota di selatan Attica, adalah pusat kultus Nemesis. Pausanius, menulis Deskripsi Yunani pada abad ke-2 M, menceritakan sejarah patung marmer Nemesis yang indah yang dilihatnya di pelipisnya.
Menurut legenda setempat, marmer tersebut dibawa oleh tentara Persia selama upaya invasi mereka ke Yunani. Mereka berencana membuat trofi, dengan angkuh merencanakan kemenangan yang belum mereka raih.
Kehilangan bersejarah mereka di kota Marathon, sebagian adalah hasil karya Nemesis. Keangkuhan yang mereka tunjukkan dengan asumsi akan memenangkan pertempuran telah menarik perhatiannya. Nemesis pun telah menghukum mereka dengan kekalahan.
Untuk menghormati peran dewi mereka dalam mengalahkan Persia yang menyerang, orang-orang Rhamnos meminta salah satu seniman terbaik di zaman mereka mengukir patung dari marmer yang melambangkan kesombongan Persia.
Sebuah kota di Anatolia juga memuja Nemesis. Kota itu bernama Adrasteia, salah satu julukannya.
Mereka yang menghormati Nemesis memanggilnya sebagai dewi hukum dan keadilan yang memastikan bahwa setiap pria, baik yang baik maupun yang jahat, mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR