Nationalgeographic.co.id—Ketika berbicara aneka senjata Kekaisaran Jepang, mungkin katana dan ninjato adalah dua jenis pedang yang tidak akan terlewatkan. Kedua senjata ini memiliki sejarah yang kaya, dengan desain dan warisan budaya Kekaisaran Jepang yang unik.
Sekilas, kedua pedang ini terlihat serupa. Namun, Juliana Cummings, seorang penulis sejarah dari New England, mengatakan bahwa terdapat beberapa perbedaan utama diantara keduanya. “Tidak hanya dalam desainnya, tetapi juga filosofi dan cita-cita di baliknya.”
Katana adalah pedang tradisional Jepang yang berasal dari Periode Muromachi di Jepang Feodal (1336-1673) sebagai respons terhadap perubahan taktik perang. Pedang ini merupakan evolusi pendahulunya, tachi.
Di tangan para samurai, katana dikenal sebagai senjata yang sangat mematikan. Bagi para penggemar pedang atau pencinta budaya Jepang, katana kerap dibanding-bandingkan dengan ninjato.
Pedang ninjato atau shinobigatana adalah pedang pendek yang digunakan oleh ninja atau shinobi. Pasukan rahasia ini muncul di Kekaisaran Jepang pada abad ke-15 hingga abad ke-17.
Menurut Juliana, perbedaan yang paling menonjol apabila mengamati perbedaan katana dan ninjato, bisa dilihat pada desain bilahnya.
Katana sangat melekat dengan kelas prajurit samurai Kekaisaran Jepang. Pedang ini melambangkan kehormatan dan prestise.
Karena sangat istimewa, pedang ini tidak dibuat serampangan, bilahnya harus berasal dari logam tamahagane.Katana memiliki bilah bermata satu dan melengkung dengan panjang sekitar 60 sentimeter.
Berbeda dengan ninjato yang dirancang dengan bilah lebih pendek, berkisar 40 sentimeter. Selain itu, meskipun sama-sama bermata satu, ninjato memiliki desain bilah yang lurus menyerupai chokuto.
Selanjutnya, pada bagian pelindung, gagang, dan tutup, kedua pedang ini memiliki banyak kesamaan. Menurut Juliana, pada bagian pelindung atau tsuba dari katana dan ninjato, keduanya sangat mirip satu sama lain.
Source | : | Sword Encyclopedia |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR