Pada dasarnya bangsa Mongol pandai berkuda dan memanah. Oleh karena itu, mereka menguasai dunia melalui keunggulan busur dan kuda ini.
Menurut kepercayaan, prajurit Mongol diasuh pelana. Dan kuda mereka, kecil tapi kuat, dipelihara di stepa. Setiap prajurit biasanya memiliki beberapa ekor kuda. Hal ini memungkinkan prajurit bisa dengan mudah pindah ke tunggangan baru ketika kudanya lelah. Cara ini membuat prajurit Mongol mampu bertahan dalam pertempuran dan menaklukkan dunia.
Sejak masa kanak-kanak, baik laki-laki maupun perempuan menunggang kuda. Segera setelah mereka mencapai sanggurdi, mereka belajar menggunakan busur Mongolia. Busur itu terbuat dari tanduk, kayu, dan otot.
Berdiri di sanggurdi, pemanah berkuda Mongol bisa maju dan menembak ke belakang. Panah terbang sejauh 300 meter. “Bila ditembakkan dari jarak dekat, panas tersebut bisa menembus armor,” tambah Daniels.
Namun, seiring waktu, memanah menjadi usang di dunia yang terus berubah. Kekaisaran Mongol yang dulu perkasa pun terpecah menjadi berbagai negara penerus. Mongol akhirnya memudar dari posisinya yang dominan dalam sejarah dunia.
Legiun Romawi adalah tulang punggung militer Romawi selama puncak Republik Romawi dan Kekaisaran. Legiun adalah prajurit elite yang terkenal dalam sejarah dunia.
Sebagai bagian dari unit profesional, mereka dibayar secara teratur, terlatih dengan baik, dan dipasok dengan baik.
Mereka dilengkapi dengan lembing sepanjang 2 meter dan pedang berat. Legiun dilindungi oleh helm, perisai, dan pelindung dada.
Legiun merupakan prajurit legendaris dalam sejarah dunia karena keganasannya saat melawan musuh.
Para prajurit juga pekerja keras dan praktis. Para ahli menemani pasukan, bekerja bersama mereka untuk membangun jalan, benteng, dan jembatan. Semuanya adalah warisan yang masih ada sampai sekarang.
Militia di Amerika
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR