“Sangat dapat dipastikan bahwa emisi gas rumah kaca yang terus berlanjut akan menyebabkan peningkatan ukuran dan frekuensi kejadian,” tulis Siegert dan timnya dalam makalah mereka.
Hal ini karena es di Antarktika berperan besar dalam menjaga bumi tetap dingin. Permukaan putihnya yang sangat reflektif tidak menyerap sinar matahari.
Sehingga hilangnya banyak es yang kita saksikan, itu berarti sebagian besar sinar matahari kini tidak lagi dipantulkan kembali ke ruang angkasa, sehingga memicu pemanasan yang lebih besar lagi.
Hal ini mengindikasikan konsekuensi yang akan menyebabkan peristiwa cuaca yang semakin ekstrem dan naiknya permukaan laut.
“Ice shelf penting karena memberikan dukungan penopang yang menstabilkan laju aliran dari lapisan es di darat,” kata Siegert.
Ice shelf adalah lapisan es yang mengambang di atas laut. Lapisan itu memiliki peran penting dalam menopang dan menstabilkan laju aliran es dari lembaran es yang ada di daratan.
Lapisan es itu berfungsi sebagai dukungan penyangga, membantu mengurangi tekanan dan mengendalikan pergerakan es dari daratan ke laut.
“Ketika es di daratan hilang dan masuk ke lautan, hal ini akan menambah kenaikan permukaan laut.”
Benua es juga membentuk arus laut dan atmosfer global dan kita belum memahami dampak penuh jika kita mengacaukannya.
“Perputaran umpan balik yang terlibat dalam sistem iklim sangat kompleks dan kita masih harus banyak belajar,” jelas Hogg.
“Satelit yang mengorbit Bumi seperti Copernicus Sentinel-1, CryoSat ESA, dan misi yang akan diluncurkan di masa depan, sangat penting untuk mengukur dan memantau bagian terpencil dunia kita.”
Source | : | Science Alert,Frontier in Environmental Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR