Tindakan Raja Eurystheus dibimbing oleh Hera. Karena cemburu, istri Zeus itu sangat membenci Hercules, salah satu putra Zeus. Raja Eurystheus yakin jika Hercules akan tewas saat menghadapi singa Nemea. Hal itu juga menjadi alasan mengapa Hera memelihara binatang buas tersebut.
Tidak menyadari kehebatan singa Nemea, Hercules pun pergi untuk menyelesaikan tugas pertamanya. Ketika tiba di kota Cleonae, ia disambut oleh Molorchus. Molorchus menawarkan untuk melakukan pengurbanan kepada para dewa demi perburuan singa yang aman bagi tamunya. Namun Hercules meminta agar Molorchus menunggu selama 30 hari.
Hercules berhadapan dengan singa Nemea
Hercules mengembara melalui pedesaan Nemea. Ia terkejut menemukan lahan pertanian yang melimpah dibiarkan terbengkalai sia-sia. Akhirnya Hercules mengetahui penyebabnya. Lahan-lahan pertanian itu berada di dekat gua singa Nemea.
Hercules mengambil busur dan anak panahnya, lalu mencoba memanah binatang buas itu. Sang pahlawan mitologi Yunani pun terkejut saat mengetahui bahwa anak panahnya tidak bisa menembus kulit dan melukai singa tersebut.
Menyadari bahwa senjata jarak jauhnya tidak berguna, Hercules segera menyusun rencana lain.
Pertama, Hercules memblokir salah satu pintu masuk ke gua singa. Ia mengambil tongkatnya dan maju ke arah singa.
Seperti sebelumnya, tongkat tersebut tidak dapat melukai singa Nemea. Saat itu Hercules memaksa Singa Nemea mundur ke dalam guanya. Di ruang terbatas, Hercules kemudian bergulat dengan monster tersebut.
Sambil memastikan bahwa cakar singa Nemea tidak dapat melukainya, Hercules bergulat dengan singa Nemea. Akhirnya Hercules berhasil mencekik leher singa tersebut. Ia mencekiknya secara perlahan sampai sang singa tewas.
Kematian singa Nemea
Dalam mitologi Yunani, dikisahkan bahwa Hera menempatkan Singa Nemea di antara bintang-bintang. Hal itu dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih atas upayanya dalam upaya membunuh Hercules. Maka, singa Nemea menjadi konstelasi Leo.
Setelah berhasil membunuh singa Nemea, Hercules berusaha untuk menguliti mayatnya. Namun senjatanya tidak bisa menembus kulit binatang buas itu.
Source | : | Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR