Nationalgeographic.co.id—Semua orang tahu kisah Robin Hood. Menurut cerita, penjahat asal Inggris yang legendaris itu merampok dari orang kaya dan memberikannya kepada orang miskin.
Ribuan kilometer dari Inggris, ada tokoh yang mirip dengan Robin Hood. Seorang anak samurai, Ishikawa Goemon, dipandang sebagai Robin Hood dari Kekaisaran Jepang.
Seperti halnya tokoh dari Inggris, banyak hal tentang Ishikawa Goemon yang tidak diketahui secara pasti. Bahkan tempat lahirnya pun tidak diketahui secara pasti.
Konon ia lahir di Iga, sebuah provinsi miskin dekat kota Kyoto. Menjadi yatim piatu pada usia dini, ia dibesarkan oleh orang tua angkatnya dan dilatih menjadi seorang ninja.
Versi lain tentang riwayat Goemon menyebutkan bahwa ayah Goemon adalah seorang samurai bernama Ishikawa Akashi.
Ketika Akashi dibunuh oleh orang-orang Keshogunan Ashikaga, putranya bersumpah untuk membalas kematian ayahnya. Dengan demikian, Goemon berhenti menjadi seorang samurai, dan mulai menjalani kehidupan sebagai pencuri.
Melarikan diri dari Iga setelah ditemukan berselingkuh dengan istri pemimpinnya, dia pindah ke barat ke Kansai.
“Di sana dia membentuk kelompok pencuri dan menargetkan bangsawan kaya di wilayah tersebut,” tulis Bipin Dimri di laman Historic Mysteries.
Goemon kemudian membagikan kekayaan jarahannya kepada orang-orang miskin untuk membantu mereka. Ia pun menjadi pahlawan lokal dan menjadi subjek banyak cerita legendaris.
Meskipun legenda Goemon masih terpecah-pecah, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Goemon memang ada.
Dalam biografi panglima perang samurai Toyotomi Hideyoshi, misalnya, ada penyebutan dirinya yang disebut sebagai pencuri.
Apakah cerita tentang Ishikawa Goemon nyata?
Karakter terkenal di Kekaisaran Jepang
Sebenarnya ada beberapa kisah berbeda mengenai kehidupan Goemon. Misalnya, salah satu catatan sejarah menyatakan bahwa ia dilahirkan sebagai Sanada Kuranoshin pada tahun 1558. Keluarganya adalah klan samurai yang mengabdi pada Klan Miyoshi di provinsi Iga.
Yang lain menggambarkan dia sebagai seorang pria bernama Gorokizu dari Kawachi, provinsi terdekat lainnya.
Sebagai seorang anak, diyakini bahwa Sanada melihat ayah dan ibunya dibunuh oleh tentara Keshogunan Ashikaga, penguasa militer Jepang yang menindas. Sanada bersumpah akan membalas kematian ayahnya.
Dipercaya bahwa ia menjadi samurai di usia 15 tahun dan dilatih di bawah bimbingan Momochi Sandayu.
Momochi Sandayu adalah pendiri sekolah ninjutsu di provinsi Iga. Meskipun yatim piatu, Sanada dibesarkan sebagai anak majikannya yang melanjutkan pelatihan kerasnya.
Namun, keadaan akan berbalik ketika Sanada tertarik pada istri pemimpinnya dan kemudian diusir dari rumah ketika hal ini diketahui.
Dalam versi cerita yang berbeda, dia juga akan mencuri pedang legendaris majikannya.
Beberapa cerita menyebutkan Goemon membunuh wanita itu, mengeklaim bahwa kekasihnya itu hanya memperlambatnya.
Penggambaran Goemon sebagai orang yang pemarah dan tidak sabaran berbeda dengan penggambarannya di kemudian hari.
Kelak, sang samurai dikenal sebagai pencuri yang merampok orang kaya untuk tujuan mulia.
‘Robin Hood’ dari Kekaisaran Jepang
Goemon pindah ke wilayah Kansai dan membentuk kelompok pencuri yang merampok orang kaya. Ia kemudian mendistribusikan kekayaannya kepada orang miskin.
“Dia akan merampok orang kaya di malam hari dengan bantuan teman-teman pencurinya,” tambah Dimri.
Di siang hari, mereka menyamar sebagai pedagang, mencoba menjalin hubungan sosial dan mencari tahu siapa yang layak dirampok.
Namun apakah tindakan Goemon mirip dengan Robin Hood? Konon Goemon dan para pencurinya kemudian menyebarkan harta rampasan mereka ke banyak orang.
Hal ini dilakukan agar pihak berwenang di Kekaisaran Jepang mengalami kesulitan untuk melacaknya.
Hal ini menawarkan motif yang sangat berbeda dengan motif Robin Hood. Juga menimbulkan pertanyaan apakah dia ingin membantu orang miskin?
Atau dia memanfaatkan masyarakat sebagai alasan untuk menutupi pencurian yang merajalela?
Pada periode Edo akhir dalam sejarah Kekaisaran Jepang, Ishikawa Goemon dijadikan sebagai pahlawan.
Kematian tragis membuatnya dikenang oleh rakyat Jepang
Apa yang membuat Goemon menjadi legenda adalah cara kematiannya, yang begitu tragis dan heroik. Ia pun dikenang sepanjang masa.
Setelah panglima perang Hideyoshi membunuh istri dan anak Goemon, ia bersumpah akan membalas dendam.
Masuk ke kastel Hideyoshi di Fushimi, dia memasuki kamar panglima perang dan hendak menyerang. Namun penjaga segera datang dan menangkapnya.
Ia ditangkap dan akhirnya dibuka kedoknya sebagai pencuri dan calon pembunuh. Goemon dibawa ke gerbang utama kuil Buddha di Nanzen-Ji di Kyoto.
Dia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Namun Goemon tidak dipenggal, seperti tradisi pada saat itu.
Kematian yang jauh lebih mengerikan menanti. Ia dimasukkan ke dalam kuali bersama putranya dan direbus sampai mati.
Dan memang begitulah faktanya. Dia memang dimasukkan ke dalam kuali. Akan tetapi, Goemon mencoba menyelamatkan putranya yang masih kecil. Ia memegangnya di atas kepala sementara dia kesakitan.
Dalam beberapa cerita, putranya diselamatkan dan diampuni.
Goemon meninggal tanpa penyesalan dan menentang Hideyoshi yang ia pandang sebagai tirani.
Sebelum kematiannya, dia mengaku sebagai pencuri. Namun, ia juga menyebut Hideyoshi sebagai pencuri yang telah mencuri Kekaisaran Jepang dari rakyatnya.
Penolakan untuk menyerah pada panglima perang ini akhirnya membuat ia terus dikenang oleh rakyat di Kekaisaran Jepang.
Apakah Goemon adalah seorang pahlawan atau pencuri biasa, dia diagungkan dalam cerita rakyat dan legenda Jepang.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR