Dinosaurus ini merupakan makhluk berkaki empat sehingga memiliki struktur dasar yang sama dengan singa. Namun ia juga mempunyai paruh seperti burung.
Penemuan fosil Protoceratops menjelaskan asal-usul griffin
Tentu saja, Protoceratops yang hidup tidak akan terlihat seperti griffin dalam mitologi Yunani kuno. Namun fosil Protoceratops, yang hanya tersisa tulangnya (dan biasanya dalam kondisi buruk) dapat dengan mudah disalahartikan sebagai mamalia berkaki empat berkepala burung.
Mengingat bahwa singa di banyak budaya merupakan mamalia yang paling menakutkan, sedangkan elang adalah makhluk terbang yang paling menakutkan, tidak mengherankan sama sekali jika kedua hewan tersebut dipilih.
Lebih lanjut, Pliny menjelaskan bahwa griffin akan ’bertelur di liang tanah’. Menariknya, ada kisah nyata penemuan fosil telur dinosaurus oleh ahli paleontologi di sarang dalam tanah di Gurun Gobi.
Jika suku-suku nomaden di Asia Tengah pernah melihat fosil-fosil ini selama pengembaraan mereka di Gurun Gobi, maka mudah untuk melihat bagaimana hal ini bisa mengarah pada legenda griffin.
Selain itu, orang Yunani kuno biasanya menggambarkan griffin dengan telinga yang besar dan gagah, yang tidak mirip dengan telinga elang.
Namun pada Protoceratops, embel-embel yang terfragmentasi sebagian seperti yang terlihat pada banyak fosil dinosaurus ini, memberikan kesan telinga yang tinggi.
Jadi apakah asal usul griffin ini benar-benar masuk akal? Pada kenyataannya, ada keberatan utama lainnya terhadap teori tentang asal usul griffin ini.
Beberapa kritikus menyatakan bahwa fosil Protoceratops tidak cukup mudah untuk dilihat. Bagaimanapun, ahli paleontologi harus bekerja keras untuk menggali fosil dinosaurus.
Tentu saja tidak realistis mengharapkan fosil muncul dari tanah seperti yang ada di Jurassic Park. Namun, dalam kasus ini, skeptisisme yang tampaknya rasional hanyalah akibat ketidaktahuan terhadap fakta atau kisah nyatanya.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR