Nationalgeographic.co.id—Kumbh Mela, festival keagamaan Hindu dan pertemuan publik terbesar di dunia. Perayaan tahun 2019 di Prayagraj menarik lebih dari 200 juta orang. Termasuk 50 juta orang pada hari paling suci festival tersebut.
Kumbh Mela, yang diterjemahkan menjadi “Festival Kendi Suci”, adalah salah satu ziarah paling suci bagi umat Hindu. “Festival ini diakui oleh UNESCO dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan,” tulis Tamanna Nangia di laman Britannica.
Festival utama dirayakan di antara empat situs suci di India dalam siklus 12 tahun. Situs itu masing-masing terletak di sepanjang tepi sungai suci. Situs-situs ini adalah: Haridwar di Sungai Gangga di Uttarakhand, Ujjain di Shipra di Madhya Pradesh, Nashik di Godavari di Maharashtra, dan Prayagraj di Uttar Pradesh tempat sungai Gangga, Yamuna, dan sungai Saraswati bertemu.
Perayaan di setiap tempat didasarkan pada posisi astronomi Matahari, Bulan, dan Jupiter yang berbeda. Waktu paling suci terjadi pada saat yang tepat ketika posisi-posisi ini terisi penuh.
Jenis-jenis Kumbh Mela
Kumbh Mela, yang masing-masing berlangsung selama beberapa minggu, dirayakan pada berbagai waktu dan lokasi sesuai dengan tradisi Hindu. Pertemuan-pertemuan ini memiliki makna spiritual yang besar dan menarik jutaan umat dari seluruh dunia.
Frekuensi mela bervariasi, beberapa terjadi setiap tahun. “Maha Kumbh Mela (Festival Kumbh Besar) berlangsung setiap 144 tahun di Prayagraj,” tambah Nangia
Sejarah
Tradisi menganggap asal mula Kumbh Mela berasal dari filsuf abad ke-8 Shankara. Ia yang melembagakan pertemuan rutin para petapa terpelajar untuk berdiskusi dan berdebat.
Mitos Kumbh Mela—dikaitkan dengan Purana (kumpulan mitos dan legenda)—menceritakan bagaimana dewa dan iblis memperebutkan periuk (kumbha) amrit. Amrit merupakan ramuan keabadian yang dihasilkan oleh pengadukan bersama lautan susu. Pengadukan lautan ini dikenal luas sebagai Samudra Manthana atau Sagara Manthana.
Untuk mencegah para iblis memenangkan ramuan tersebut, penyihir wanita Mohini, avatar Dewa Wisnu, mengambil periuk tersebut. Mohini membawanya ke surga. Dalam perjalanan, tetesan ramuan tersebut jatuh di empat lokasi duniawi Kumbh Mela (Haridwar, Nashik, Prayagraj, dan Ujjain).
Baca Juga: Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR