Amphitrite, yang takut akan sifat Poseidon yang menggelora, menolak ajakannya. Amphitrite pun melarikan diri ke Pegunungan Atlas di Afrika Utara. Keengganan Amphitrite untuk menikahi Poseidon mencerminkan keengganan Hera untuk menikahi Zeus. Juga keengganan Persefone untuk menikahi Hades.
Putus asa untuk memenangkan cinta Amphitrite, Poseidon mengiriminya hadiah berupa mutiara, karang, dan harta karun. Dewi itu pun tetap menolak untuk menikah dengannya. Akhirnya Poseidon meminta bantuan lumba-lumba Delphinus. Delphinus berbicara atas nama Poseidon dengan sangat fasih. Karena itu, Amphitrite tidak punya pilihan selain menyerah dan setuju untuk menikahi Poseidon.
Setelah menikah dengan Poseidon, Amphitrite menjadi dewi laut mitologi Yunani. Di pernikahannya, dia diberi karangan bunga mawar dari Aphrodite sebagai pengakuan atas keilahian barunya. Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Delphinus, Poseidon menempatkannya di surga, di antara bintang-bintang.
“Konon ini adalah asal mula Konstelasi Delphinus,” Miate menambahkan lagi.
Dalam mitologi Yunani, Amphitrite dan Poseidon tinggal di istana emas megah di bawah laut. Amphitrite berkuda bersama Poseidon dengan kereta cangkang mutiara yang ditarik oleh lumba-lumba. Kadang ia juga menunggangi punggung lumba-lumba.
Amphitrite dan Poseidon memiliki beberapa anak bersama, termasuk Triton, makhluk setengah manusia dan setengah ikan (merman). Triton tinggal bersama orang tuanya di laut. Dua anak lainnya adalah Rhodos atau Rhode dan Benthesikyme.
Penggambaran Amphitrite dalam seni
Ada banyak penggambaran Amphitrite dalam seni kuno di mana ia digambarkan sebagai wanita cantik yang menyerupai Aphrodite. Yang membedakan antara kedua dewi itu adalah jaring emas di rambut Amphitrite dan cakar kepiting di dahinya.
Amphitrite juga merupakan tokoh populer dalam seni pasca-klasik. Ia ditampilkan dalam gaya kemenangan laut.
Dia sering digambarkan bersama Poseidon, menunggangi kuda laut atau lumba-lumba dan dengan mahkota dan tongkat kerajaan sebagai tanda keilahiannya. Dia terkadang juga memegang trisula Poseidon.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR