Agar menutupi kekurangan dari senapan laras panjang, sistem breechloading membuat perubahan besar dalam sejarah militer. Sistem ini membuat senapan tidak lagi harus mengisi peluru dari depan, tetapi dari belakang. Dengan cara ini, beberapa pabrik senapan di AS memperkenalkan senapan yang memiliki laras ganda atau shotgun.
Seiring waktu, perkembangannya membawa senapan laras ganda semakin mudah untuk mengisi ulang dengan cepat, ketika Colt berinovasi. Senjata api ini menjadi yang dapat diandalkan dalam sejarah militer abad ke-19.
Senapan dengan tembakan berulang
Sampailah pada akhir abad ke-19, ketika senapan bisa memuat sederet amunisi. Pencetusnya adalah Spencer Repeating Rifle Company. Selongsong peluru bisa disimpan dalam magasin di bagian belakang senjata api.
Perusahaan-perusahaan senjata api AS berlomba-lomba untuk menciptakan senjata mematikan. Yang terkenal adalah senapan gatling yang dapat diputar dengan tangan, dan menembakkan 200 peluru per menit. Senjata ini dipatenkan pada awal 1860.
Di Inggris, bentuk seperti senapan gatling juga berkembang dengan senapan maxim yang dibuat oleh Hirem Maxim. Senjata mesin generasi berikutnya ini ditemukan pada 1884 dengan kemampuan menembak 600 peluru per menit.
Kehebatan senapan maxim langsung mewarnai sejarah militer Inggris, Austria, Jerman, Italia, Swiss, dan Rusia. Saat Perang Dunia I, senjata ini mewarnai kancah pertempuran. Jerman bahkan mengembangkan senjata versi mereka.
Perkembangan demi perkembangan terus melaju dalam sejarah militer pada senjata api. Senapan lainnya yang paling populer dalam Perang Dunia II adalah senapan tommy atau senapan mesin ringan Thompson yang ditemukan 1918.
AK-47 vs. M-16
Namun senjata yang paling signifikan ada pada era Perang Dingin dengan senapan AK-47. Senjata ini dikembangkan oleh Mikhail Kalashnikov untuk militer Uni Soviet. Angka ini 47 menyesuaikan tahun pengembangnnya pada 1947. Senjata ini menawarkan tembakan cepat pada senapan mesin dengan kemudahan dibawa.
AK-47 pun semakin populer karena harganya yang murah dan mudah diproduksi. Senjata ini bahkan begitu mematikan dan digunakan oleh gerilyawan. Dalam Perang Vietnam, kehadiran senjata ini membuat AS harus memproduksi senapan serbu baru seperti AR-15 atau M-16.
Kedua senjata ini dioperasikan dengan sebagian gas bertekanan tinggi dari selongsong peluru. Keduanya dapat menembak hingga 900 peluru per menit. Dalam sejarah militer saat memasuki abad ke-21, kedua senapan terus berubah menjadi senjata api yang mendominasi kekuatan militer.
Source | : | History |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR