Para utusan ini dikirim pada tanggal 7 Maret 1269, pada tanggal 17 September 1269, pada bulan September 1271, dan pada bulan Mei 1272.
Namun, meskipun gangguan terus berdatangan dari bangsa Mongol, pasukan Tokimune tidak gentar. Tokimune mengusir utusan Kubilai Khan. Para utusan ini bahkan tidak diizinkan mendarat satu kali pun di Kekaisaran Jepang.
“Karena utusan dikirim kembali tanpa balasan, Mongol memutuskan untuk menyerang Kekaisaran Jepang,” tulis Minami Nagai di laman Yabai. Upaya invasi pertama terjadi pada tahun 1274 dan sayangnya bagi bangsa Mongol, mereka gagal.
Namun, mereka tetap teguh dan kembali mengirimkan lima utusan pada bulan September 1275 ke wilayah Kyushu. Para utusan ini menolak untuk pergi tanpa mendapat balasan untuk dibawa kembali ke bangsa Mongol.
Meskipun mereka mendesak, mereka tetap tidak mendapat balasan dari Tokimune. Sebaliknya, mereka dibawa ke Kamakura untuk dipenggal.
Hingga saat ini, makam para utusan Mongol yang dipenggal tersebut masih ada di Kamakura di Tatsunokuchi.
Masih tetap teguh meski utusannya telah dipenggal, lima utusan lagi dikirim lagi oleh bangsa Mongol pada 29 Juli 1279. Utusan ini mengalami nasib seperti yang sebelumnya, mereka pun dipenggal di Hakata.
Karena bangsa Mongol terus mengirimkan ancaman invasi, maka Kekaisaran Jepang mulai bersiap untuk melawan.
Pada 21 Februari 1280, semua tempat suci dan kuil diperintahkan oleh Istana Kekaisaran untuk mendoakan kemenangan kekaisaran Jepang melawan Mongol.
Seperti yang diperkirakan, Kubilai Khan dan pasukannya mencoba melakukan invasi lagi ke Kekaisaran Jepang pada tahun 1281.
Untungnya bagi Jepang, bangsa Mongol kembali gagal dalam upaya ini. Salah satu faktor yang berperan dalam kemenangan Kekaisaran Jepang melawan bangsa Mongol adalah angin topan.
Topan yang membantu menghentikan invasi bangsa Mongol disebut kamikaze, yang diterjemahkan menjadi “angin ilahi”.
Source | : | Yabai.com |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR