Pemberontakan
Sayangnya bagi orang-orang Spanyol, Manco Inca dianggap mempunyai ambisinya sendiri. Ia melihat perpecahan di antara para penjajah sebagai sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.
Manco Inca bergabung dengan penjajah yang tidak puas Diego de Almagro (1475-1538), saingan berat Pizarro yang diangkat menjadi letnan gubernur Cuzco pada Januari 1535.
Kemudian, setelah Charles V memutuskan koloni baru harus dibagi antara Pizarro dan Almagro, yang terakhir meninggalkan Cuzco pada bulan Juli untuk menjelajahi Chili.
Ibu kota Inca kini berada di tangan Juan Pizarro dan Gonzalo Pizarro (1512-1548) yang keduanya mendesak Manco Inca terlalu jauh.
Penguasa Inca berada di bawah tekanan tambahan dari rakyatnya sendiri untuk mengangkat senjata dan menyingkirkan para penjajah Spanyol.Rakyat Inca sudah terlalu muak dengan para penjajah yang seakan tak pernah terpuaskan akan emas dan perak.
Manco Inca berusaha meninggalkan kota secara diam-diam, tetapi dia ditangkap dan dipenjarakan oleh penjajah Spanyol. Para pemimpin Inca lainnya berhasil melarikan diri, terutama jenderal dan paman Manco, Tiso.
Para pemimpin ini mulai mengorganisir pemberontakan di seluruh kekaisaran dan menyerang para penjajah terpencil yang menetap di wilayah pertanian.
Kemudian Hernando Pizarro kembali dari Spanyol dengan instruksi dari Charles V agar penguasa Inca diperlakukan sebagaimana dirinya sebagai raja. Manco Inca dibebaskan dari penjaranya.
Saat Hernando sedang melakukan ekspedisi melawan pemberontak Inca, Manco Inca meyakinkan Spanyol untuk diizinkan melakukan ziarah keagamaan.
Mereka berjanji akan membawa kembali patung emas suci untuk para penjajah. Bahkan, dia membawa banyak peninggalan suci Inca dan mumi bersamanya saat dia meninggalkan Cuzco.
Pada tanggal 18 April, hanya dengan pengawalan dua orang, Manco Inca berhasil melarikan diri.
Sekarang, dengan pemimpin tradisional sapa inca, tentara Inca dapat melakukan mobilisasi sepenuhnya. Puluhan ribu prajurit mulai berkumpul di pinggiran Cusco.
Bumi Semakin Rapuh pada 2024, Ilmuwan Wanti-wanti Datangnya Ancaman yang Lebih Buruk
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR