Bangunan bagian dalamnya berlantai satu dan beratap jerami. Pintu-pintunya juga dilapisi lembaran emas. Begitu pula interior dan eksterior berbagai kuil yang bagian dalam tembok pembatas bahkan konon bertahtakan zamrud.
Kuil Inti, juga dikenal sebagai Kuil Matahari, dilapisi dengan 700 lembaran emas tempa seberat 2 kg, melambangkan keringat dewa, dan kuil Mama Kilya juga dilapisi dengan perak, melambangkan air mata bulan.
Di dalam Kuil Matahari, selain artefak emas yang relevan dengan pemujaan dewa, terdapat patung emas Inti bertatahkan permata. Patung tersebut melambangkan Inti sebagai seorang anak laki-laki kecil yang sedang duduk bernama Punchao (Siang atau Tengah Hari).
Representasi penting dewa lainnya yaitu topeng raksasa dengan sinar zigzag yang memancar dari kepala. Topen ini digantung di dinding ruangan khusus di dalam kuil. Taman kuil bahkan lebih spektakuler lagi.
Sama seperti tanah – terkadang bahkan seluruh wilayah – yang dipersembahkan kepada dewa, demikian pula taman ini dibangun untuk menghormati dewa matahari yang agung. Segala isinya terbuat dari emas dan perak.
Ladang jagung yang luas dan model gembala, llama, jaguar, babi guinea, monyet, burung, dan bahkan kupu-kupu dan serangga seukuran aslinya semuanya dibuat dari logam mulia.
Dan jika itu belum cukup untuk menyenangkan hati Inti, ada juga sejumlah besar wadah emas dan perak yang semuanya bertatahkan batu permata.
Yang tersisa dari keajaiban ini hanyalah beberapa batang jagung emas, sebuah kesaksian yang meyakinkan, meski diam, tentang harta karun Coricancha yang hilang.
Coricancha juga memiliki ruang khusus untuk sisa-sisa mumi mantan kaisar Inca dan istri mereka, yang dikenal sebagai mallquis. Ini dibawa keluar dari penyimpanan selama upacara khusus seperti perayaan titik balik matahari.
Ada juga tempat tinggal bagi para pendeta dan pendeta wanita. Kemudian masih ada ruangan lain di kompleks tersebut yang digunakan sebagai perbendaharaan seni dan keagamaan yang berisi artefak yang diambil dari orang-orang yang ditaklukkan.
Ini mungkin disimpan untuk menjamin kepatuhan terhadap pemerintahan Inca, seperti halnya penguasa yang ditaklukkan terkadang disandera di Cuzco selama beberapa waktu dalam setahun.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR