Loki telah berevolusi sejak awal kemunculannya di abad ke-13. Ia tampil dalam berbagai serial televisi, film, dan video game. Mungkin Anda juga tahu, yang paling terkenal adalah dalam komik Marvel Amerika sebagai Loki Laufeyson.
Dalam komik, ia didasarkan pada dewa Nordik asli Loki, Dewa Kerusakan Asgardian. Ia adalah anak angkat Raja Odin, saudara angkat superhero Thor, dan merupakan penjahat super dan antihero.
Serial komik ini menjadi awal dari "ketenaran" Loki sebagai karakter utama di Marvel Cinematic Universe (MCU).
Penggemar Marvel menganggap Loki sebagai penjahat terbaik dalam sejarah perusahaan hiburan ini. Bahkan sebuah lelucon mengatakan bahwa Loki yang jahat lebih populer daripada semua pahlawan yang digabungkan.
Jadi, apa yang membuat orang menyukai tokoh jahat ini? Mungkin ini adalah pepatah kuno yang mengatakan bahwa "Semua orang menyukai penjahat."
Namun, ada sisi lain dari penipu pengkhianat ini. Ia menawan, pintar, bertekad kuat, lucu, berkuasa, teraniaya, rentan, dan pada akhirnya ingin menjadi baik. Dalam dokumen mitologi dan konteks Marvel, ia selalu berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya.
“Jadi, pada intinya, terlepas dari semua kekacauan yang terjadi, penonton masih menginginkan lebih banyak dari Loki–dan memaafkannya–karena dia selalu berusaha untuk mengimbangi tindakannya yang sembrono,” terang Lara.
Kemunculan Sylvie–Loki versi wanita– turut memainkan peran penting dalam pengembangan karakter Loki. Karakter tersebut pertama kali muncul dalam Musim 1 acara TV “Loki”.
Sylvie menantang pandangannya yang egois, dan Loki dipaksa untuk menghadapi iblisnya serta menemukan hal yang baik di dalam dirinya. Hubungan yang ia bentuk dengan Sylvie membuat mereka saling peduli satu sama lain.
Pada dasarnya, mereka jatuh cinta pada diri mereka sendiri, yang dapat ditafsirkan sebagai narsisme. Namun, hal ini juga dapat dilihat sebagai mempraktikkan seni mencintai diri sendiri–sesuatu yang dapat dipahami oleh individu kontemporer.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR