Selain itu, beberapa anak di bawah umur ikut bergabung dalam ordo tersebut. Tentu saja, mereka dikirim oleh orang tua mereka dengan harapan dapat memberikan pelatihan militer yang bermanfaat bagi putra bungsunya yang tidak akan mewarisi harta keluarga.
Sebagian besar anggota baru Templar berusia pertengahan 20-an. Meski terkadang rekrutan juga berasal dari usia lanjut.
Contohnya adalah ksatria besar Inggris Sir William Marshal (1219). Ia seperti banyak bangsawan lainnya, bergabung dengan ordo tersebut sebelum kematiannya dan meninggalkan uang dalam wasiatnya.
Ada dua pangkat dalam ordo tersebut: ksatria dan sersan, dengan kelompok terakhir termasuk personel non-militer dan orang awam. Kebanyakan rekrutan adalah kelompok kedua. Memang benar, jumlah kesatria di seluruh ordo itu ternyata sangat sedikit.
Mungkin hanya ada beberapa ratus kesatria Templar pada suatu waktu, kadang-kadang meningkat menjadi 500 kesatria pada saat peperangan sengit.
Anggota ordo lainnya termasuk pendeta, pengrajin, buruh, pembantu, dan bahkan beberapa wanita yang menjadi anggota biara yang berafiliasi.
Perintah tersebut dipimpin oleh Grand Master yang berdiri di puncak piramida kekuasaan. Biara-biara dikelompokkan ke dalam wilayah geografis yang dikenal sebagai priory.
Di zona bermasalah seperti Levant, banyak biara berada di kastil, sementara di tempat lain biara didirikan untuk mengontrol wilayah yang dimiliki ordo tersebut.
Setiap biara dikelola oleh seorang 'pembimbing' atau 'komandan' dan dilaporkan kepada kepala biara di mana biaranya berada.
Biara biasanya mengirimkan sepertiga pendapatannya ke kantor pusat ordo. Grand Master tinggal di markas besar di Yerusalem, dan kemudian Acre dari tahun 1191, dan Siprus setelah tahun 1291.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR