Nationalgeographic.co.id - Ada teori yang cukup terkenal di kalangan para ilmuwan, yaitu gagasan bahwa ada hubungan antara Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) dan Yunani kuno. Salah satu pahlawan paling terkenal dalam mitologi Yunani diyakini menderita PTSD.
Namun Jason Crowley, seorang ahli sejarah dari Manchester Metropolitan University menentang teori tersebut. Ia bahkan menulis buku khusus untuk membahas hal tersebut.
Dalam bab bukunya Beyond the Universal Soldier: Combat Trauma in Classical Antiquity, ia menolak gagasan umum bahwa penderita PTSD dapat ditemukan sejak zaman Achilles dan Odysseus.
Crowley mengatakan, bahwa akar dari kepercayaan terhadap universalitas PTSD dapat ditelusuri kembali ke akhir Perang Vietnam. PTSD bahkan sangat tidak mungkin dialami oleh orang-orang Yunani kuno, menurutnya.
Pandangan Universalis
Ada pandangan yang menurutnya cukup menarik, bahwa pada umumnya orang-orang baik, ketika mereka melihat hal-hal buruk, merasa kesal dan trauma. Gagasan tersebut jelas memiliki daya tarik kemanusiaan, menurutnya.
“Gagasan ini dipertajam oleh Perang Vietnam ketika banyak laki-laki yang kembali dari Asia Tenggara telah kalah perang dan tidak dapat lagi beraktivitas di masyarakat," katanya.
“Ketika mereka kembali, beberapa veteran Perang Dunia Kedua secara tidak adil mengejek mereka karena mereka memenangkan perang–perang yang lebih besar, lebih buruk, dan lebih panas."
"Dan mereka berpandangan bahwa Amerika kalah dalam perang kecil ini karena orang-orang yang berperang lemah secara moral."
Dapat dimengerti bahwa pandangan tentang generasi yang lemah secara moral ini ditolak oleh para veteran Vietnam. Terutama pada mereka yang terlibat dalam perawatan setelah itu.
Mereka berusaha membuktikan bahwa mereka tidak berbeda dari prajurit lainnya, dan salah satu tempat pertama yang mereka cari buktinya adalah Mitologi Yunani.
Gangguan Stres Pascatrauma
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR