Nationalgeographic.co.id—Saat menikmati keindahan pantai, kewaspadaan terhadap datangnya potensi bahaya memang tetap harus menjadi perhatian nomor satu.
Selain hiu, pari, atau ubur-ubur, terdapat ancaman tersembunyi yang lebih mematikan di perairan dangkal seluruh dunia, yaitu rip current (arus rip). Rip current bukanlah arus yang menarik Anda ke bawah ombak, melainkan arus kuat yang menyeret Anda menjauhi pantai menuju laut lepas.
Rip current menjadi penyebab utama lebih dari 80 persen penyelamatan yang dilakukan oleh penjaga pantai di Amerika Serikat. Di Inggris Raya, 60 persen insiden yang ditangani oleh Royal National Lifeboat Institution juga terkait dengan rip current.
Pada bulan Juni 2024, sebuah tragedi terjadi di pantai Florida, Amerika Serikat. Dalam waktu empat hari, lima wisatawan tewas akibat terjebak dalam rip current.
Sementara di Indonesia, terbaru sebanyak 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret arus di Pantai Drini, Gunungkidul, DIY, Selasa (28/1/2025). Empat di antara siswa-siswa yang sedang melakukan kegiatan outing class tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa ini tentu saja menjadi pengingat betapa berbahayanya rip current dan pentingnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman ini. Untuk itu, berikut beberapa petunjuk yang perlu diwaspadai dan apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami masalah.
Apa itu rip current?
Rip current adalah sebuah fenomena alam saat arus air yang kuat bergerak menjauhi pantai. Arus ini biasanya terbentuk di celah-celah gumuk pasir dan disebabkan oleh gelombang yang mendekati garis pantai secara lurus tanpa menemukan jalur untuk menyebar. Akibatnya, air menumpuk dan mencari jalan keluar, membentuk rip current yang kuat.
"Air tidak mengalir ke kiri atau ke kanan, air itu menumpuk," kata Simon Boxall, pengajar di National Oceanography Centre Universitas Southampton, seperti dilansir laman National Geographic.
"Air itu harus keluar ke suatu tempat dan ia keluar melalui arus rip," lanjut Boxall yang selanjutnya menjelaskan bahwa fenomena ini dapat terjadi di berbagai badan air yang memiliki gelombang, termasuk Danau-Danau Besar, namun lebih sering ditemukan di pantai-pantai yang landai ke laut.
Gelombang yang mendekati pantai mengalami refraksi atau pembelokan, dan semakin dangkal kemiringan ke arah pantai, gelombang tersebut akan semakin sejajar dengan garis pantai. Hal ini meningkatkan peluang terjadinya rip current.
Baca Juga: Masjid Hassan II, Bangunan di Atas Gempuran Ombak Samudra Atlantik
Belle Gunness: Wanita Pencabut Nyawa 40 Pria dan Anak-anak, Jejaknya Hilang Sempurna
KOMENTAR