“Tidak masuk akal jika ia dihubungkan dengan mitos romantis. Mungkin inilah mengapa mitos tersebut tidak dipindahkan ke dalam panteon selanjutnya, dan dia terus dikaitkan dengan Selene,” kata Juan.
Dalam mitologi Romawi, Luna adalah padanan dari Selene, sedangkan Diana adalah padanan dari Artemis.
Untuk memperjelas lebih lanjut, meskipun Selene/Luna dan Artemis/Diana diasosiasikan dengan bulan, peran dan mitos mereka berbeda. Selene mewakili bulan secara fisik dan siklusnya, sedangkan Artemis/Diana diasosiasikan dengan perburuan dan hutan belantara yang memiliki hubungan sekunder dengan bulan.
Representasi Budaya Endymion
Endymion dan Selene adalah subjek yang populer dalam Sarkofagus Romawi. Mereka direpresentasikan sebagai lambang cinta abadi, kebahagiaan, dan kerinduan.
Ada sekitar seratus versi Selene dan Endymion yang berbeda dalam berbagai sarkofagus Romawi. Yang paling penting dapat ditemukan di Museum Seni Metropolitan, New York, dan Museum Louvre di Paris.
Juan menjelaskan, sejak zaman Renaisans dan seterusnya, kisah Selene dan Endymion menjadi motif yang populer dalam lukisan dan patung.
“Banyak seniman pada masa Renaisans terpesona dengan kisah mereka, karena misteri seputar kehidupan, kematian, dan keabadian,” katanya.
Di zaman modern, mitos Endymion telah diimajinasikan kembali oleh beberapa penyair, seperti John Keats dan Henry Wadsworth Longfellow.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR