Nationalgeographic.co.id - Endymion adalah seorang manusia Yunani yang begitu menawan, sampai-sampai memikat hati dewi bulan, Selene. Terlepas dari hubungannya dengan Selene, Endymion juga dikenal karena tidurnya yang abadi.
"Tidurlah seperti tidurnya Endymion" adalah pepatah Yunani kuno yang mencerminkan mitos Endymion. Karakter kecil dalam mitologi Yunani ini masih berhasil menginspirasi dan memikat para seniman dan penyair berabad-abad kemudian. Apa sebenarnya yang begitu memikat dari kisah Endymion?
Asal-usul Endymion Mitologi Yunani
“Ada beberapa cerita yang berbeda mengenai asal-usul Endymion, tetapi menurut narasi yang paling populer, Endymion adalah putra Calyce dan Aethlius,” tulis Juan Salazar Sanchez.
Ketika Endymion beranjak dewasa, ia menikah dengan Asterodia, Chromia, Hyperippe, Iphianassa, atau nimfa Naid. terdapat berbagai persepsi mengenai siapa yang dinikahi Endymion, tetapi yang pasti ia memiliki empat anak: Paeon, Epeius, Aetolus, dan Eurycyda.
Endymion mendirikan kota Elis dan menyatakan dirinya sebagai raja pertama. Seiring bertambahnya usia Endymion, ia mengadakan kompetisi untuk menentukan siapa yang akan menjadi penggantinya.
Singkat cerita, putra Endymion, Epeius, memenangkan kompetisi tersebut. Segera ia menjadi raja Elis berikutnya.
Setelah nasib kota aman di bawah kepemimpinan Epeius, Endymion pergi ke Caria dan tinggal di sana sebagai gembala. Di Caria inilah Endymion bertemu dengan Selene, dewi bulan.
“Dalam beberapa narasi lain, Endymion lahir di Caria, dan mencari nafkah sebagai gembala,” kata Juan. “Para penyair dan penulis di kemudian hari semakin menambah mistisisme di sekitar Endymion dan memberinya gelar sebagai astronom pertama di dunia.”
Endymion dan Selene Mitologi Yunani
Endymion sangat tampan sehingga dewi bulan Selene jatuh cinta padanya. Ia juga terkenal karena awet muda.
Menurut salah satu versi, Juan menjelaskan, “untuk membuat [Endymon] awet muda dan mempertahankan ketampanannya, Selene meminta Zeus atau, dalam beberapa kisah, membaca mantra sendiri, untuk memberikan Endymion tidur abadi.”
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR