Syair Chretien tentang gadis dalam kesulitan dan kesatria gagah yang harus menyelamatkannya menjadi cukup populer. Syair itu berkontribusi pada perkembangan legenda Raja Arthur dan Knight of Round Table, yang akhirnya akan sepenuhnya diwujudkan oleh Malory.
Genre romantis, baik dalam bentuk syair maupun prosa, bergantung pada penerimaan audiens terhadap konsep bahwa cinta sejati tidak pernah dapat bertahan atau tidak dapat dicapai.
Pada akhir cerita, salah satu atau keduanya dari para kekasih meninggal atau harus berpisah. Namun, konsep akhir bahagia mulai populer dalam cerita rakyat abad pertengahan.
Menurut beberapa ahli sejarah, hal ini karena sastra romantis cinta istana adalah 'kitab suci' yang secara cerdik dikodekan dari Kaum Katar, sebuah aliran sesat yang dibantai oleh Gereja abad pertengahan.
Kaum Katar (orang-orang murni) dari bahasa Yunani Cathari, mengklaim bahwa mereka adalah kepercayaan yang sejati. Mereka memuja prinsip Ilahi feminin bernama Sophia (kebijaksanaan) yang memiliki sejumlah kesamaan dengan Perawan Maria.
Menurut teori ilmiah mengenai Kaum Katar dan sastra romantis abad pertengahan, gadis dalam kesulitan adalah Sophia dan ksatria gagah berani adalah penganut Kaum Katar yang harus melindunginya dari bahaya (Gereja).
Marie de Champagne dan ibunya, Eleanor of Aquitaine (1122-1204), keduanya terkait dengan ajaran sesat Cathar. Mereka adalah dua dari perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Abad Pertengahan.
Keduanya menjadi penyokong para penulis syair romantis seperti Chretien de Troyes, Andreas Cappelanus, dan kemungkinan besar Marie de France. Jadi ada beberapa dukungan sejarah untuk teori ini.
Genre ini berkembang lebih jauh pada abad ke-12 dan ke-13 oleh penyair-penyair seperti Robert de Boron, Beroul, dan Thomas of Britain, dan seniman-seniman besar Jerman seperti Wolfram von Eschenbach (1170-1220) dan Gottried von Strassburg (1210).
Namun, pada abad ke-14, pandangan dalam sejarah Abad Pertengahan terhadap perempuan sebagai properti sebagian besar telah digantikan.
Ada konsep baru tentang perempuan sebagai individu, seperti yang terkenal diilustrasikan oleh Geoffrey Chaucer melalui karakter Wife of Bath dalam The Canterbury Tales.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR