Perempuan muncul dalam karya-karya Chretien sebagai individu yang kuat pada abad ke-12. Terutama karakter Guinevere dalam puisi Lancelot atau Knight of the Cart.
Peningkatan martabat perempuan mencapai puncaknya dalam puisi Petrarch (1304-1374). Sonetanya kepada persona Laura terus beresonansi hingga zaman modern.
Karya Petrarch begitu populer pada zamannya sehingga memengaruhi persepsi sosial. Tidak hanya terhadap perempuan tetapi juga terhadap umat manusia secara umum, itulah sebabnya dia sering disebut sebagai penulis humanis pertama.
Kemudian ada juga syair yang menghibur dan memberikan pengajaran, genre lain berusaha meninggikan dan menghibur. Genre itu merupakan visi mimpi tingkat tinggi dalam sejarah Abad Pertengahan.
Visi mimpi adalah syair yang menampilkan narator orang pertama yang menceritakan mimpi yang sesuai dengan kesulitan yang mereka alami.
Visi mimpi dalam sejarah Abad Pertengahan mencapai puncaknya dalam Divine Comedy oleh Dante Alighieri (abad ke-14). Penyair dibawa dalam perjalanan melalui neraka dan surga untuk memperbaiki jalannya dan meyakinkan dia akan kebenaran visi Kristen.
Divine Comedy bukanlah visi mimpi yang sebenarnya. Narator tidak pernah mengaku bahwa dia telah tertidur atau bahwa peristiwa tersebut adalah mimpi.
Akan tetapi, Dante menggunakan ciri-ciri dari genre tersebut untuk menceritakan kisahnya. Begitu dekatnya Divine Comedy mencerminkan kemajuan, nada, dan efek visi mimpi.
Bahkan, begitu karya ini adalah syair tingkat tinggi dalam sejarah Abad Pertengahan, sehingga sesama kontemporer -bahkan putra Dante sendiri menginterpretasikan karya ini sebagai mimpi.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR