Sebaliknya, banyak pengikut Broussais yang kemudian melihat lintah menawarkan pendekatan lebih ramah dan lembut.
Model Broussais tentang kesehatan dan penyakit menarik perhatian publik. Metodenya mudah dipahami, sesuai dengan gagasan lama tentang manfaat menghisap darah, dan menawarkan pengobatan yang sederhana dan mudah diakses dalam bentuk lintah.
Kegemaran akan lintah menyebar dengan cepat. Karena banyaknya permintaan, ini menjadi kabar baik bagi para pengumpul dan peternak lintah.
Kehidupan Seorang Pengumpul Lintah
Jika Anda kebetulan hidup di tahun 1700-an atau 1800-an dan terlibat dalam profesi pengumpul lintah, tugas harian Anda akan sangat mengerikan.
Bertugas mendapatkan lintah untuk keperluan medis, para pengumpul mencari makhluk licin ini dari habitatnya yang keruh di daerah rawa-rawa.
Lantas, bagaimana mereka mendapatkan lintah-lintah ini? “Mereka yang lebih berani, atau mungkin putus asa, menggunakan anggota tubuh manusia yang telah diamputasi atau kuda-kuda jompo sebagai umpan,” tulis Joanna Gillan, pada laman Ancient Origins.
“Namun, sebagian besar, sering kali karena alasan keterjangkauan, menggunakan kaki mereka sendiri,” lanjutnya.
Sensasi lintah yang tak terhitung jumlahnya menempel di kaki seseorang dan menghisap darah mungkin terdengar seperti mimpi buruk bagi kita. Bagi para pengumpul lintah, hal tersebut adalah biasa.
Tak sekadar keberanian, namun kesabaran juga menjadi hal penting dalam melakoni pekerjaan ini. Para pengumpul tidak bisa langsung mencabut lintah begitu saja saat bersentuhan.
“Lintah membutuhkan waktu yang cukup lama–sekitar 20 menit–untuk mengisi darahnya sebelum bisa dikeluarkan dengan mudah,” terang Joanna.
Tentu saja, ada berbagai resiko yang harus dihadapi profesi ini. Salah satu yang sering terjadi adalah mereka harus bergulat dengan infeksi dan kehilangan darah.
Source | : | ancient origins,Science History Institute |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR