Nationalgeographic.co.id—Karier militer Napoleon Bonaparte pertama kali yang begitu cemerlang dalam sejarah dunia adalah pada 1796. Saat itu dia membantu Prancis menang secara tidak terduga melawan Austria di Italia.
Kemenangan perdana Napoleon itu membuatnya mendapatkan julukan "Kopral Kecil". Pada pertempuran selanjutnya, dia menghadiahkan Prancis banyak kemenangan dengan strategi yang berani dan nekat. Dia juga mendulang pujian sebagai pahlawan nasional, dan dielu-elukan masyarakat yang kelak merebut kekuasaan politik Prancis pada 1799.
Setelah kudeta, menggulingkan monarki, Napoleon menjadi kaisar pada 1804. Dia berusaha memperluas pengaruh Prancis ke seluruh Eropa. Ambisinya yang begitu besar didukung oleh semangat Prancis yang ingin mewujudkan dunia yang lebih bebas dari monarki.
Meski ambisinya besar dan berkarisma, Napoleon dipandang memiliki perawakan yang pendek. Konon, tentaranya sendiri memberinya hewan peliharaan yang sebagian dinamai dengan le petit (si kecil).
Banyak pengkritiknya menyebutnya sebagai pria kecil, garang, dan perilakunya yang mengintimidasi dan mendominasi adalah supaya terlihat tinggi dari orang sekitarnya. Bagi banyak negara dalam sejarah dunia, Napoleon sangat haus menguasai kekuasaan lainnya di Eropa.
Salah satu yang mengintimidasi Napoleon digambarkan seorang karikatur Inggris James Gillray yang kelak melahirkan kartun politik modern dalam sejarah dunia. Gillray menggambarkan Napoleon seperti pria kekanak-kanakan yang mengubah dunia menjadi mainannya.
Gillray bahkan menyebutnya sebagai "Boney kecil" dengan sosok balita yang menggunakan pakaian berukuran besar.
"Dalam salah satu kartun tahun 1803 yang mengesankan, misalnya, raja Inggris George III secara harafiah memegang pemimpin Prancis di telapak tangannya, memandangnya melalui teropong," ungkap Erin Blakemore di National Geographic.
Cerita tentang tinggi badan Napoleon yang pendek ini masih meragukan bagi sejarawan. Para berpendapat, menggambarkan Napoleon bertubuh pendek sebenarnya adalah ejekan yang merendahkan.
Bahkan, dalam konteks hari ini, nama Napoleon pun dijadikan sebagai nama sindrom: Napoleon complex (Kompleks Napoleon). Istilah ini merujuk kepada orang bertubuh pendek tetapi memiliki perilaku agresif dan mendominasi.
Di masa lalu, bahkan, kompleks Napoleon digambarkan sebagai deskripsi tentang orang yang berambisi. Istilah ini bertebaran sekitar abad ke-20 awal. Namun, maknanya pun berganti kepada orang pendek yang agresif setelah terbungkus dalam gagasan psikologi populer seperti "kompleks inferioritas" yang dicetuskan Alfred Adler pada 1920-an.
Lambat laun, sejarah dunia membawa istilah ini populer pada kalangan umum, terlebih masyarakat juga menyebarkan gagasan tentang rendah diri kepada orang yang lebih dewasa atau tinggi.
Baik secara umum maupun psikologi, kompleks Napoleon adalah stereotip yang merendahkan atau memberi stigma kepada orang yang bertubuh pendek. Belum lagi, kondisi sosial hari ini sangat bias terhadap tinggi badan sejak lama dalam sejarah dunia.
Tinggi badan Napoleon
Faktanya, sejarah dunia tidak menyebutkan bahwa Napoleon tidak bertubuh pendek. Para sejarawan tidak setuju dengan tinggi badan yang sering digambarkan kebanyakan orang tentang Napoleon.
"Semasa hidupnya, Napoleon digambarkan sebagai orang yang kurus dan mengesankan, pendek dan rata-rata," terang Blakemore. Hal yang membuatnya terlihat pendek mungkin disebabkan oleh perbedaan sistem pengukuran Prancis dan Inggris.
"Lebih dari satu pengamat Napoleon mengatakan tingginya sekitar lima kaki enam inci, dan ini dikonfirmasi pada otopsinya," lanjut Blakemore. "Namun hal ini sering diungkapkan dalam sistem pengukuran Prancis pra-revolusi.
Dalam bahasa Prancis, "pounce" berarti "inci". Secara hitungan, satu pounce setara dengan 1,06 inci. "... yang berarti bahwa di Prancis pada saat itu, Napoleon dikatakan tingginya lima kaki dua inci," Blakemore berpendapat.
Sejarawan berpendapat bahwa penjelasan Napoleon pendek disebabkan posisinya yang mengharuskan untuk selalu tampil di mata publik. Kaisar dan petinggi militer seperti Napoleon harus diiringi dengan para pasukan pengiring gernadier Garda Lama. Biasanya, pasukan ini diharuskan bertubuh besar yang membuat Napoleon terlihat kecil.
"Jadi mengapa Napoleon terus-menerus diejek? Hal ini mungkin disebabkan oleh kekhawatiran akan ambisinya yang terlalu besar, yang mendorong musuh-musuhnya untuk mencoba mengurangi ukurannya," tulis Blakemore.
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR