Hukuman juga diberikan karena atlet mencoba mempermainkan sistem yang menentukan pertandingan.
Dan ternyata, penonton juga melakukan kecurangannya sendiri di Olimpiade dalam sejarah dunia kuno. Seorang wanita berpakaian seperti pria untuk melihat putranya tampil.
Dia kemudian ditangkap dan dihukum. Para hakim bahkan terkadang mendapat masalah. Ada sebuah contoh di mana para pejabat memilih untuk menobatkan anggota negara kota mereka sendiri, sebuah konflik kepentingan yang jelas.
Seluruh negara kota juga bisa mendapat masalah. Pada tahun 420 SM, menurut Pausanias, Sparta dilarang mengikuti Olimpiade karena melanggar perjanjian damai.
Akan tetapi, salah satu atlet mereka mengikuti perlombaan kereta dengan berpura-pura mewakili Thebes.
Atlet itu menang. Dan dalam kegembiraannya, terungkap siapa kusir sebenarnya. Dia dicambuk dan kemenangan akhirnya dicatat sebagai milik Thebes, tanpa menyebutkan nama atletnya.
Ternyata, tindakan curang yang menghalalkan segala cara untuk menang bukanlah hal yang baru. Dalam sejarah dunia kuno, ada dokumentasi tentang kecurangan yang dilakukan dalam Olimpiade kuno.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR