Mata Uang Bangsa Sumeria
Ratusan kilometer di sebelah timur Mesir, di waktu yang sama, bangsa Sumeria mengembangkan mata uang dan sistem tukarnya sendiri.
Banyak tablet berbahasa Sumeria dari kota Umma menunjukkan bahwa sistem akuntansi berbasis perak digunakan di Mesopotamia selatan selama Dinasti Ketiga Ur (sekitar 2112-2004 SM).
Tablet-tablet ini menunjukkan bahwa ekonomi Mesopotamia sangat tersentralisasi, meskipun perdagangan dilakukan oleh kontraktor independen.
Krebsbach menjelaskan, seorang pengawas akan menerima barang modal dari ensi (gubernur atau penguasa daerah) dan kemudian melepaskan barang tersebut kepada para pedagang yang disetujui oleh pemerintah.
“Ketika para pedagang mengumpulkan barang-barang eksotis dari luar Mesopotamia untuk barang-barang Mesopotamia, mereka memasukkan transaksi ke dalam buku besar dengan menggunakan perak sebagai alat tukar dan nilai,” jelas Krebsbach.
Penggunaan standar perak “memungkinkan ekonomi Ur berkembang karena para pedagang tidak lagi dipaksa untuk menentukan transaksi berdasarkan kasus per kasus.”
Standar perak Mesopotamia dapat dianggap sebagai uang menurut definisi Seltman dan merupakan langkah penting berikutnya untuk mata uang.
Sistem akuntansi perak bekerja dengan baik untuk kebutuhan orang Mesopotamia, tetapi seperti deben, sistem ini tidak praktis, terutama untuk transaksi dalam jumlah besar.
Kemunculan Koin Pertama
Dimulai pada abad kedelapan sebelum Masehi, beberapa bangsa Timur Dekat mulai mencetak koin pertama dengan gambar.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR