Nasib bumi menyebabkan intervensi Zeus, yang memahami bahwa keseimbangan perlu dipulihkan. Dia mengirim Hermes, dewa pembawa pesan, untuk menegosiasikan kembalinya Persephone.
Namun, ceritanya berubah ketika Persephone diketahui telah memakan biji delima di Dunia Bawah. Dalam mitologi Yunani kuno, Dunia Bawah memiliki aturan, siapa pun yang makan atau minum apa pun di dunia ini akan terikat padanya dan tidak bisa keluar.
Ketika Persephone memakan biji delima (jumlah bijinya bervariasi menurut versi mitos yang berbeda, sering disebut tiga atau enam), tanpa disadari dia mengikat nasibnya dengan Dunia Bawah. Artinya, dia tidak bisa sepenuhnya kembali ke dunia kehidupan.
Ketika Demeter mengetahui apa yang terjadi dia putus asa. Pertemuannya kembali dengan putrinya kini diperumit oleh tindakan ini.
Sebuah kompromi akhirnya tercapai dimana Persephone akan menghabiskan sebagian waktunya bersama ibunya dan sisanya dengan Hades dalam mitologi Yunani kuno.
Pembagian waktu ini menyebabkan terciptanya musim. Ketika Persephone bersama Demeter, bumi mengalami musim semi dan musim panas, saat Demeter bersukacita atas kehadiran putrinya, membuat dunia subur dan melimpah.
Sebaliknya, ketika Persephone kembali ke Hades, Demeter berduka. Bumi mengalami musim gugur dan musim dingin. Hal itu adalah kisah yang menjelaskan tatanan alam dengan cara yang berpusat pada manusia dan sangat pribadi, menghubungkan kehidupan masyarakat secara langsung dengan keinginan dan kehendak para dewa.
Asal-usul Festival Misteri Eleusinian
Praktik budaya dan agama orang Yunani kuno sangat terkait dengan mitologi mereka. Hal ini terutama terlihat dalam cara mereka menghormati dewa seperti Demeter dan Persephone.
Inti dari praktik ini adalah berbagai festival dan upacara yang merayakan para dewa dan fenomena alam yang mereka wakili.
Salah satu peristiwa keagamaan yang paling penting adalah Misteri Eleusinian, yang diadakan untuk menghormati Demeter dan Persephone.
Upacara-upacara ini diselimuti kerahasiaan, diadakan setiap tahun di Eleusis, dekat Athena. Partisipasi dalam misteri ini dianggap sebagai pengalaman yang sangat sakral dan transformatif, menjanjikan pahala di akhirat dan pemahaman spiritual yang lebih dalam.
Source | : | History,The Collector |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR