Mengenai dugaan bahwa sosok kapur itu mungkin adalah Saint Eadwold, Profesor Morcom dan Gittos menolak gagasan ini. Menurut keduanya, pendapat tersebut adalah penemuan para biarawan abad ke-11 yang tinggal di sebuah biara di Cerne. Para biarawan kemungkinan besar mengeklaim raksasa tersebut sebagai cara untuk mendapatkan akses ke peninggalan Saint Eadwold. Juga untuk mendapatkan status yang lebih besar untuk biara mereka.
“Memiliki sosok pagan berukuran besar, yang jelas-jelas telanjang, di depan pintu rumah Anda adalah fakta yang tidak menyenangkan. Terutama bagi para biarawan. Akhirnya, mereka mengasosiasikannya dengan santo pelindung mereka, Eadwold,” kata Dr. Morcom.
Menurut para peneliti, referensi tentang Hercules dapat ditemukan dalam sumber-sumber sastra Inggris dari periode Abad Pertengahan. Dalam satu kasus, orang-orang yang menulis tentang Hercules berasal atau mempunyai hubungan dengan Desa Cerne Abbas.
Dan ada juga kemiripan fisik dengan bagaimana Hercules digambarkan di tempat lain. Gada raksasa, misalnya, cocok dengan gada yang sering diperlihatkan oleh pahlawan mitologi Yunani dalam gambar ukiran atau lukisan dari zaman kuno. Para sejarawan juga mencatat bahwa ada penggambaran Hercules di Inggris yang menunjukkan dia telanjang dan dengan lingga tegak. Juga dengan postur yang mirip atau identik dengan raksasa Cerne Abbas.
Mereka menyimpulkan bahwa ukiran tersebut mungkin awalnya termasuk jubah Hercules yang juga menutupi lengannya. Ukiran jubah itu mungkin telah ditumbuhi tumbuhan dan hilang dari pandangan seiring berjalannya waktu. “Posisi lengannya sedemikian rupa sehingga pas,” kata Dr. Gittos. “Sepertinya sangat mungkin.”
Cerne Abbas Hercules: raksasa yang menjadi inspirasi di tengah masa sulit
Raksasa Cerne Abbas diukir di lereng bukit dekat Cerne Abbas di tempat pertemuan beberapa jalan penting. Selain itu, lokasinya dekat dengan beberapa lokasi yang telah diserang oleh Viking yang dimulai pada akhir abad ke-8 Masehi.
Lokasi di Dorset ini mungkin berfungsi sebagai tempat berkumpulnya prajurit Anglo-Saxon yang sedang bersiap untuk ditempatkan. Fakta ini mendukung teori bahwa ukiran Hercules yang besar dan tangguh sebagai simbol militer. Simbol ini ditujukan untuk menginspirasi prajurit Anglo-Saxon agar melakukan tindakan heroik.
Ada bukti tekstual dari abad pertengahan yang mendukung teori ini. “Tanah ini dimiliki oleh keluarga kerajaan Saxon Barat pada abad ke-9 dan ke-10. Dan kami memiliki deskripsi tentang tanah tersebut,” jelas Dr. Gittos. “Mereka menggambarkan bahwa ada jalan setapak—jalan tentara—yang menuju ke bukit. Dan lereng bukit ini tampak seperti tempat pertemuan khusus yang sekarang kita kenali di lanskap Anglo-Saxon.”
Jika teori bahwa sosok tersebut adalah Hercules benar, maka hal tersebut menambah dimensi baru pada interpretasi karya tersebut. “Yang luar biasa adalah kisah yang kami temukan jauh lebih menarik daripada misteri. Kisah ini memberi tahu kita lebih banyak tentang tempat ini dan orang-orangnya, dan bagi saya, itu sangat menarik.”
Masih harus dilihat seberapa luas teori baru tentang asal-usul dan makna raksasa Cerne Abbas ini akan diterima. Mereka yang telah menginvestasikan waktu dan energi untuk mencari penjelasan lain mungkin belum siap untuk menyerah. Temuan ini bukanlah akhir dari upaya untuk memahami arti raksasa Cerne Abbas. Pasalnya, bukti konklusif bahwa raksasa itu sebenarnya adalah Hercules masih kurang, seperti yang dikatakan Dr. Morcom dan Gittos.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR