Nationalgeographic.co.id—Kecintaan orang Irlandia pada wiski atau lebih tepatnya kecintaan mereka yang berlebihan terhadap wiski, adalah stereotip lama yang telah menjadi bahan lelucon selama berabad-abad. Namun, lelucon itu berubah menjadi tragedi.
"Itu terjadi pada malam tanggal 18 Juni 1875, ketika jalanan Dublin diubah menjadi sungai wiski yang menyala-nyala," tulis Khalid Elhassan kepada History Collection dalam artikelnya Historic Catastrophes: Tales of Tragedy and Unforgettable Disaster, terbitan 12 November 2023.
Bencana ini dikenal juga dengan sebutan Great Dublin Whiskey Fire, di mana dimulai di sebuah gudang yang menyimpan 5.000 hogshead—tong besar berisi cairan, mengacu pada volume tertentu—atau setara lebih dari 315.000 galon wiski AS.
Tong-tong raksasa itu mulai meledak, dan sebelum ada yang menyadarinya, sungai wiski yang berapi-api mengalir melalui jalan-jalan Dublin. Banyak yang dirawat di rumah sakit karena luka bakar, namun beruntung tak ada korban jiwa.
Kebakaran terdeteksi di gudang minuman keras sekitar jam 8 malam pada tanggal 18 Juni 1875. Tak lama kemudian, seluruh tempat menjadi neraka yang berkobar ketika tong wiski mulai meledak, dan isinya semakin menambah kobaran api.
Orang-orang yang tinggal di dekatnya pertama kali diperingatkan akan adanya kebakaran tersebut melalui suara jeritan babi dari kandang ternak terdekat yang terbakar, dan hal ini konon berkontribusi pada evakuasi cepat petugas pemadam kebakaran.
Wiski yang terbakar mengalir deras dari pintu dan jendela tumpukan yang terbakar, dan mengalir ke jalan Mill-street dan jalan-jalan lain di wilayah itu dalam aliran sungai yang menyala-nyala dan seperti lava.
Seluruh blok terbakar. Yang lebih parah lagi, kota-kota pada abad ke-19 penuh dengan binatang, dan banyak diantaranya yang terbakar. Ketika penduduk mengungsi, babi, keledai, kambing, dan sapi berlarian ke sana kemari.
Hal yang lebih membuat mencekam suasana malam itu ditambah dengan jeritan memilukan orang-orang yang panik, ditambah dengan si jago merah yang terus membara. Udara panas membakar semua yang dilaluinya.
Namun, musibah sebenarnya bukan karena kebakaran hebat itu. Di tengah bencana itu, banyak di antara warga Dublin alih-alih ketakutan, malah melihat peluang: wiski gratis! Seperti yang dinyatakan dalam sebuah surat kabar:
"… topi, wadah penyedot debu, dan bejana-bejana lainnya sangat dicari, sebagai wadah yang dapat digunakan warga untuk mengambil minuman keras yang mengalir dari lokasi pembakaran (terbakar), dan meskipun kelihatannya menjijikkan, beberapa orang terlihat melepas sepatu bot mereka dan menggunakan wadah-wadah yang dibawanya sebagai cangkir minum!"
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR