“Ketika orang Mesir kuno mengadopsi kalender ini, mereka sadar bahwa ada masalah,” kata Lowe. “Mereka baru saja menambahkan lima hari tambahan untuk festival, pesta, di akhir tahun.”
Sejarah dunia: Ketika Julius Caesar menciptakan Year of Confussion
Pada saat Julius Caesar menikmati hubungan asmaranya yang terkenal dengan Cleopatra, kalender lunar Romawi telah menyimpang sekitar tiga bulan dari musim.
Meski sebelumnya sudah ada upaya untuk mengubahnya dengan menambahkan hari atau bulan secara tidak teratur pada tahun tersebut.
Untuk memulihkan ketertiban, Caesar melihat ke tahun Mesir yang memiliki 365 hari, yang sudah ada sejak abad ketiga SM.
Kalender Mesir telah menetapkan kegunaan sistem tahun kabisat untuk mengoreksi kalender setiap empat tahun.
Caesar mengadopsi sistem tersebut dengan menetapkan Year of Confussion atau Era Bingung (Tahun 46 SM). Memiliki jumlah hari sebanyak 445, tahun ini diciptakan memperbaiki penyimpangan selama bertahun-tahun sekaligus.
Dia kemudian mengamanatkan tahun 365,25 hari yang hanya menambahkan satu hari kabisat setiap tahun keempat.
Namun sistem ini pun memiliki kelemahan. Pasalnya seperempat hari yang ditambahkan pada tahun kabisat setiap tahunnya sedikit lebih lama dibandingkan sisa tahun matahari yang berjumlah 0,242 hari.
Hal ini membuat satu tahun kalender menjadi 11 menit lebih pendek dibandingkan tahun matahari. Alhasil, keduanya akan berbeda satu hari penuh setiap 128 tahun.
“Ternyata, jika Anda tetap melakukan satu kali setiap empat tahun, itu terlalu banyak,” kata James Evans, fisikawan di Universitas Puget Sound dan editor Journal for the History of Astronomy.
Mereformasi aturan tahun kabisat dalam sejarah dunia
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR