Garum: Penambah Rasa
Garum, saus ikan yang menyengat, mungkin akan membuat Anda mengernyitkan dahi saat ini, tapi di Romawi Kuno, garum adalah mahakarya kuliner.
“Sedikit garum dapat meningkatkan cita rasa sebuah hidangan, memberikan kedalaman rasa yang kaya dan kompleks,” kata George.
Produksinya, sebuah proses yang sangat teliti yang melibatkan fermentasi, menunjukkan dedikasi orang Romawi terhadap kesempurnaan kuliner.
Fructus: Persembahan Manis dari Alam
Kecintaan orang Romawi terhadap 'fructus' atau buah-buahan terlihat jelas dalam lukisan dinding dan mosaik mereka.
Orang Romawi percaya bahwa buah-buahan adalah hadiah dari dewa-dewa. Mereka menghormati dan menghargai buah-buahan ini dengan cara yang khusus.
"Kebun-kebun yang dipenuhi buah ara berair, kurma yang lezat, dan buah delima yang semarak tidak hanya menjadi sumber nutrisi, tapi juga simbol keahlian pertanian Romawi dan hubungan mereka dengan alam," jelas George.
Carnes: Simbol Kemewahan
“Dalam masyarakat di mana perjamuan merupakan cerminan kekuasaan dan prestise, 'carnes' atau daging menjadi pusat perhatian,” tegas George.
Orang-orang Romawi berlomba-lomba untuk menyajikan daging yang terbaik dan paling mahal, sebagai cara untuk menunjukkan kekuasaan dan prestise mereka.
Dari daging babi yang lezat hingga burung buruan yang eksotis, variasi daging di atas piring Romawi menunjukkan status tuan rumah. Ini bukan hanya tentang rasa; ini adalah tampilan kekayaan dan kemegahan.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR