Pilihan-pilihan yang tak biasa yang kerap berbuah tawa miris ketika banyak tawaran yang menggiurkan, namun ia memilih untuk tetap di jalurnya. Pilihannya untuk bersuara melalui Perempuan Bali Tolak Reklamasi (Perempuan BTR), sebuah forum yang berakhir di grup WA untuk menyuarakan kerusakan lingkungan ketika
“Agar saya bisa gagah menulis puisi cinta,” kata Cok setengah bercanda seperti gayanya. Kalimat ini bermakna konotasi, independensi. Tidak sedikit tawaran-tawaran yang menggiurkan untuk menjamin hidupnya. Baik tawaran yang terkait dengan kemampuannya atau tawaran-tawan untuk menghentikan suaranya. Namun Cok tetap pada pilihannya. Kebebasan.
“Cok memang aktivis sejati,” kata F. Rahardi, sastrawan.
Novel yang Bisa Didengar dan Puisi-Puisi Pencapaian Diri
Karya-karya Cok beragam, mulai dari novel, puisi, dramaturgi, dan dia banyak melakukan riset tentang budaya bali, aksara, dan perempuan. Tidak semua karyanya sudah terbit.
Tumpukan hasil risetnya masih dalam catatan-catatan terserak. Ia meneliti akasara Bali dan maknanya. Sekali sempat ditunjukkan hasil riset yang cukup rumit dalam bentuk draf dan gambar-gambar pensil. Ia juga meneliti perempuan dalam relasinya dengan krisis ekologi di Danau Batur.
Beberapa novel Cok yang sudah terbit antara lain Janda dari Jirah (2007), Sutasoma (2009), Tantri Perempuan yang Bercerita (2011), Sitayana (2019), dan Trilogi Jirah: Janda dari Jirah, Manggal Kalki, Si Raung. Sedangkan buku kumpulan cerpennya yaitu Baruni Jembatan Surga (2013).
Semua novelnya adalah novel yang penuh dengan riset bertahun-tahun. Karyanya merupakan sumbangan berharga bagi pengetahuan dan budaya khususnya budaya Bali. Sedangkan dalam penyampaian, Cok kerap melakukan banyak eksperimen.
Tantri, Perempuan yang Bercerita seperti dongeng seribu satu malam. Novel berbingkai dengan cerita berlapis-lapis. Bermula dari Tantri, si tokoh pencerita. Kemudian Tantra membuat cerita, setiap tokohnya pun akan membuat cerita sendiri hingga berbingkai.
“Pada saat menulisnya pun, saya perlu konsentrasi tinggi. Kalau meleng sedikit, langsung hilang. Ini ada di lapis berapa,” kisahnya sambil tertawa ketika diskusi, sekitar tahun 2017. Beberapa tokoh dalam Tantri, reliefnya bisa ditemukan di Puri Sidemen, Karangasem, tempat Cok dilahirkan.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR