Nationalgeographic.co.id—Apache adalah sekelompok suku asli Amerika dengan budaya dan bahasa yang mirip. Suku seperti Jicarilla, Chiricahua, Mescalero, Lipan, Trementina, Conejero, Limita, dan Kiowa merupakan bagian dari suku Apache.
Kata Apache berasal dari bahasa Zuni yang berarti musuh. Suku Indian Apache menyebut diri mereka sebagai suku nde, inde, atau ndee. Nama-nama ini merupakan variasi dari frasa rakyat, yang merupakan cara suku-suku ini merujuk pada kelompok masyarakat kolektif mereka.
Banyak orang Apache saat ini menyebut diri mereka sebagai Apache. Namun biasanya mereka juga mencantumkan nama suku tertentu di depan istilah tersebut jika diketahui. “Seperti Mescalero Apache atau White Mountain,” tulis Carl Seaver di laman History Defined.
Di mana Apache tinggal?
Banyak suku Apache diperkirakan berasal dari Kanada bagian barat. Namun mereka terkenal karena menetap di tempat yang sekarang disebut Barat Daya Amerika.
Wilayah suku Apache luas. Wilayah tersebut membentang dari negara bagian Sonora dan Chihuahua di Meksiko hingga Colorado Utara dan Arizona barat hingga Texas tengah.
Saat ini, banyak suku Indian Apache yang tersisa tinggal di 5 reservasi berbeda di Amerika Serikat Bagian Barat Daya. Wilayah tersebut mencakup White Mountain, San Carlos, Tonto di Arizona, Mescalero, dan Jicarilla di New Mexico.
Gaya hidup Apache
Pada masa jayanya, suku Apache sebagian besar berprofesi sebagai petani, pemburu, dan pemukim semi-permanen yang hidup dari lahan tersebut.
Mereka diketahui menanam jagung, kacang-kacangan, dan labu secara musiman. Selain itu, mereka juga melengkapinya dengan daging dari hasil berburu dan mescal, buah-buahan, serta kacang-kacangan.
Perburuan kerbau adalah hal biasa di kalangan suku Indian Apache. Suku ini sering kali memperdagangkan daging dan kulit untuk hasil pertanian dan barang lainnya.
Dalam sejarah, pejuang Apache sering kali paling dikenang. Tapi sebenarnya, orang-orang Apache sebagian besar hidup damai sampai ketegangan dengan pemukim meningkat pada tahun 1800-an.
Mereka telah membangun jaringan perdagangan dengan suku-suku tetangga dan memiliki masyarakat kekeluargaan yang berkembang. Suku ini menghargai kerja keras, sopan santun, dan kepedulian terhadap masyarakat.
Orang-orang Apache mempunyai militer yang kuat yang membantu menjaga perdamaian. Militer ini juga mencegah penjajah Spanyol, Meksiko, dan Pueblo serta melindungi wilayah Apache.
Ketika pertemuan dengan pemukim Amerika, Meksiko, dan Spanyol semakin sering terjadi, banyak suku Apache menjadi nomaden. Mereka bergantung pada kerbau dan rusa alih-alih hasil pertanian. Suku Apache kemudian lebih sering mengonsumsi daging kerbau dan menggunakan kulit kerbau untuk pakaian dan tenda.
Orang Apache adalah salah satu penduduk asli Amerika pertama yang belajar menunggang kuda. Mereka memperoleh kuda Spanyol dari berdagang dengan orang Pueblo pada tahun 1600-an. Mereka memanfaatkannya untuk berburu, bepergian, dan membawa beban. Orang Indian Apache adalah pengendara yang sangat terampil, dengan anak-anak berusia 5 tahun mulai belajar berkendara.
Meskipun keterampilan ini membantu mengalahkan Spanyol dalam pertempuran, kegunaan utama kuda adalah berburu kerbau. Menunggang kuda memungkinkan para pemburu membunuh kerbau dengan lebih efektif tanpa membahayakan diri mereka sendiri.
Selama tahun 1800-an, banyak pemimpin Apache terkemuka yang bangkit dan mencatatkan sejarah. Inilah beberapa pria dan wanita Apache terkenal dari masa lalu.
Geronimo
Geronimo adalah salah satu pejuang Apache yang paling terkenal. Ia dikenal karena kebijaksanaannya dan kegigihannya dalam melindungi rakyatnya.
Sebagai anggota Apache Chiricahua, Geronimo ditakuti oleh orang-orang Meksiko dan Amerika. Sang pejuang bertekad untuk melawan pasukan penyerang bahkan ketika ada banyak rintangan yang menghadangnya.
Geronimo menjadi legenda dalam cerita Apache karena keberanian dan kemampuannya melarikan diri dari reservasi selama beberapa dekade. Namun, baru pada tahun 1886 ia akhirnya menyerah setelah hampir 30 tahun berjuang mempertahankan tanah airnya.
Geronimo diketahui bertempur di samping Cochise. Namun dia tidak menyetujui perjanjian damai yang ditengahi Cochise dan terus bertarung dengan anak buahnya.
Cochise
Cochise menjadi kepala Apache Chiricahua setelah kematian Coloradas. Dia adalah salah satu pemimpin yang paling tangguh. Sebagai pemimpin, ia mencegah orang-orang Meksiko dan Amerika mengusir Apache dari tanah mereka.
Meskipun Cochise terkenal sebagai pejuang yang kuat, dia juga dikenal karena memimpin Apache menuju perdamaian bila memungkinkan. Ketika perdamaian terbukti mustahil, Cochise memimpin perlawanan terhadap Amerika selama lebih dari 9 tahun.
Akhirnya, pada tahun 1872, ia merundingkan perjanjian damai. Perjanjian itu memungkinkan dia dan anggota sukunya untuk tetap tinggal di tanah mereka daripada terpaksa pindah ke cagar alam lain.
Setelah perdamaian ini ditengahi, Cochise pensiun dari kepemimpinan. Ia pun menjalani kehidupan yang tenang sampai dia meninggal pada tahun 1874.
Manga Coloradas
Coloradas adalah kepala suku Apache Chiricahua. Dia terkenal sebagai pemimpin yang cerdas dan strategis yang menyatukan banyak suku Apache untuk bertahan melawan pasukan invasi Amerika.
Coloradas dan tentaranya bertempur terutama di New Mexico. Ia mengusir pemukim Amerika dan berperang melawan pemerintah AS hingga tahun 1863. Saat itu Amerika menangkapnya pada sebuah pertemuan yang konon merupakan pertemuan gencatan senjata yang damai.
Coloradas kemudian dieksekusi, memicu perlawanan yang lebih kuat dari Apache, yang marah atas pengkhianatan kepercayaan.
Victorio
Sebagai Kepala kelompok Chihenne dari suku Indian Apache Chiricahua, Victorio dikenal sebagai ahli strategi dan taktik militer yang brilian.
Para jenderal Amerika sangat menghargai kemampuannya memimpin pasukannya dan mengatasi rintangan yang mustahil. Dia bertempur bersama banyak pemimpin legendaris Apache lainnya ketika mereka masih hidup. “Victorio akhirnya menyerah pada tahun 1869 dan setuju untuk tinggal di reservasi,” tambah Seaver.
Hal ini hanya berlangsung sampai tahun 1877. Ia mengalami perlakuan buruk dan relokasi terus-menerus ke reservasi yang berbeda selama bertahun-tahun. Setelah itu, Victorio dan sekitar 300 orang Apache lainnya melarikan diri untuk menjadi orang nomaden lagi. Mereka menyerbu pemukiman Meksiko dan Amerika untuk mendapatkan pasokan.
Setelah 3 tahun dalam pelarian, tentara Meksiko akhirnya berhasil mengalahkan kelompok Victorio pada tahun 1880.
Lozen
Diberi julukan Apache Joan of Arc, Lozen adalah seorang wanita pejuang Apache yang kuat dan tak kenal takut. Ia juga merupakan seorang dukun Apache.
Lozen adalah adik perempuan Kepala Victorio dan berjuang bersamanya dan orang lain selama lebih dari 30 tahun hidupnya. Seperti kakaknya, Lozen juga ahli taktik yang berbakat. Dia memiliki kemampuan luar biasa untuk memprediksi langkah musuh selanjutnya.
“Lozen berdoa kepada dewa Ussen untuk bantuan dalam pertempuran dan strategi,” ujar Seaver.
Lozen terus berperang melawan pemerintah Amerika Serikat sampai dia menyerah bersama kelompok prajurit Apache Geronimo pada tahun 1885. Dia meninggal pada tahun 1887 saat dipenjara.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR